62. Persahabatan

543 66 1
                                    

HAHA! PART KEMARIN MEMANG
SANGAT MENGURAS EMOSI
BUKAN KAWAN-KAWANKU YANG
TERCINTA? #Memo-Lova.

KALIAN SETUJU GAK KALAU
SEMUA ANGGOTA XEAGLE
BAKALAN PUNYA CERITANYA
SENDIRI? ADAM, ARYA, KINOS,
FATIH, NANTI BAKALAN ADA
CERITANYA! SPAM SAMPAI
3K KALAU BISA XIXIXI...

OH IYA, UNTUK CERITA YANG
BAKALAN AKU LUNCURKAN
SETELAH U.M BAKALAN ADA
KISAH ADAM DAN DINDA YA! ITU
UDAH JELAS BANGET. POKOKNYA,
TUNGGU INFO SELANJUTNYA!

~ HAPPY READING! ~

***

"Seburuk apa pun orangnya, ia pasti akan menjadi seseorang yang istimewa di orang yang tepat,"

***

SETELAH Jessie memutuskan hubungannya dengan Wisnu secara sepihak, ia langsung berlari mengurung diri di dalam kamarnya. Agam yang melihatnya pun kembali merasa prihatin kepada adiknya itu.

Laura yang baru saja pulang kerja malah harus menghadapi Jessie yang keras kepala tak mau makan malam. Bahkan, cewek itu belum mandi tadi sore.

"Jes, udah ya makan dulu. Galaunya nanti lagi," ujar Laura berusaha membujuk Jessie dari balik pintu.

Tak ada respon jawaban dari Jessie di seberang sana. Cewek itu sedang menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal dan menyembunyikan seluruh kepalanya di balik bantal.

"Ma, mending jangan ganggu Jessie dulu deh. Dia kasihan," usul Agam merasa iba terhadap Jessie yang baru saja putus cinta.

Laura menghembuskan napas panjang. "Sebenarnya, bagus kalau mereka putus. Tapi entah kenapa malah kayak gini jadinya,"

"Ya sudah, tinggalin aja dulu. Jessie mungkin lagi butuh waktu buat nerima," ucap Agam dengan bijak.

Laura terkekeh seraya mengacak-acak rambut Agam gemas. "Bisa aja kamu ngomong gituan. Emang Jessie putus sama pacarnya kayak gimana? Kamu lihat, gak?"

Agam berusaha mengingat-ingat kejadian tadi sore. "Sebenarnya, Agam lagi mandi tadi sore. Pas dengr ada gaduh-gaduh, langsung deh ngecek. Eh ternyata, Jessie sama Wisnu lagi cekcok gitu," ceritanya.

"Gara-gara apa berantemnya?" tanya Laura.

"Jessie minta break, tapi Wisnu nolak. Yaudah deh, mungkin saling adu mulut eh malah putus," jawab Agam.

Laura mengangguk-angguk paham. "Oalah, gitu ternyata. Sana kamu ke bawah duluan. Mama mau bujuk Jessie dulu,"

Agam menurut saja. Cowok itu sudah turun ke lantai bawah meninggalkan Laura yang masih ingin berjuang membujuk Jessie untuk segera membukakan pintu.

"Jes, buka pintunya dulu ya, nak. Mama mau ngobrol sama kamu," ucap Laura sambil menggedor pintu.

"Jangan ganggu dulu, Ma. Jessie mau sendiri dulu," suara Jessie terdengar melirih. Jessie sangat terpuruk sekarang dan membutuhkan ruang untuk menenangkan pikirannya sejenak.

"Nak, Mama udah tau semuanya. Kamu gak perlu merasa sedih berlarut kayak begini,"

Jessie tak membalas apa pun.

Unforgettable Memories [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang