SEKARANG UDAH MASUK MUSIM HUJAN, GIMANA DI RUMAH KALIAN UDAH HUJAN BELUM?
SEPERTI BIASA, DEMI KESENANGAN BERSAMA JANGAN LUPA VOTE, COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA, SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN, FOLLOW AKUN WATTPAD AKU JUGA BAGI YANG BELUM DAN FOLLOW JUGA IG -sudutmataa- YAAA
AKU TUNGGU KAWANS! :)
SELAMAT MEMBACA
*****
"Mengesankan" gumam Diara pada dirinya sendiri. Setelah itu ia kembali mengunyah sesendok ketoprak yang masuk ke dalam mulutnya."Aku gak nyangka kamu ajak aku ke sini"
Hari ini Adit mengajak Diara mendatangi tempat di mana para pedagang kaki lima berkumpul. Tempat pertama yang ia dan Diara datangi saat baru pertama kali saling mengenal dan berteman. Adit sengaja mengajak Diara ke tempat ini lagi setelah sekian lama tidak berkunjung kemari.
Hal itu disebabkan karena Adit yang sibuk dengan urusan pekerjaannya dan Diara dengan kuliahnya, yang membuat keduanya jadi sulut datang kemari. Diara bahkan tidak kepikiran sama sekali bahwa Adit akan mengajaknya ke sini.
"Ya... kita udah lama gak datang ke sini" balas Adit setelah selesai meneguk sebotol air meneral. Ia baru saja selesai menghabiskan ketoprak miliknya."Jadi, bagaimana?"
Diara menoleh."Bagaimana apanya?"
"Rencana aku membuat kamu terkesan sudah berhasil belum?" tanya Adit sambil menumpukan kedua tangannya di atas meja dan menatap Diara dengan lekat.
"Kamu berhasil membuat aku terkesan" aku Diara dengan senyum yang mengembang.
"Aku sengaja membawa kamu kemari supaya kita bisa makan siang bareng, terutama kamu"
"Tanpa kamu ajak pun aku akan tetap makan siang"
"Tapi kamu sering melewati jam dari yang seharusnya"
"Yang penting makan siang"
"Sebelum kamu mengisi perut orang lain, kamu harus mengisi perutmu lebih dulu, Ra. Itu baru benar"
"Aku tahu"
"Tapi jarang kamu lakukan"
"Sok tahu"
"Aku memang tahu" balas Adit yang tidak mau mengalah."Aku tahu semua tentang kamu"
"Terserah. Aku ke sini mau makan bukan berdebat" balas Diara acuh. Cukup Adnan yang menjadi partner debatnya, jangan Adit!
"Yaudah dilanjut, aku ke sini juga buat ngajak kamu makan bukan debat" balas Adit mengalah.
Sambil menunggu Diara menyelesaikan makannya, Adit melemparkan padangannya ke sekitar dan memperhatikan tempat ini yang tidak banyak berubah.
Suasananya masih nyaman dengan adanya pohon-pohon rindang dan danau di tengah-tengah yang dikelilingi para pedagang. Bedanya mungkin tempat ini menjadi lebih ramai pengunjung dari sebelumnya.
"Kalau dilihat-lihat tempat ini ramai sama orang-orang yang pacaran atau keluarga kecil yang kelihatan bahagia"
Mendengar ucapan Adit, Diara yang sedang mengunyah ketoprak jadi ikut memandang ke arah sekitar."Benar, aku setuju"
"Kira-kira orang-orang ada yang mikir kita ini pacaran gak, ya?" ucapan Adit tadi seketika membuat Diara tersedak hingga membuat Adit menjadi panik. Ia tidak menyangka ucapannya bisa seefektif itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN MARRIAGE
Romance[ Dunia lebih menghargai orang yang mau berusaha dengan usahanya sendiri] -Sudutmataa- *Buat dibaca GRATIS bukan dicopoy! JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA! Dijodohkan dengan orang yang asing bagi Diara Pradipta sangat tidak masuk akal bahkan mereka baru k...