37. HUGH

3.6K 132 10
                                    

JAKARTA MULAI BANJIR, RUMAH KALIAN AMAN?

UNTUK MASA DEPAN CERITA INI YANG LEBIH BAIK JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, SHARE, DAN FOLLOW AKUN WATTPAD AKU BUAT YANG BELUM.

JUGA IG -sudutmataa-

BURUAN!!! AKU TUNGGU YAAA🙌♡










































SELAMAT MEMBACA








****

"Jadi benar kamu ingin mengundurkan diri?" tanya Bu Utami, pemilik restaurant tempat Diara bekerja.

Sore ini Diara hampir saja melupakan pertemuannya dengan pemilik restaurant tempat ia bekerja, padahal ia sendiri yang meminta janji temu.

Hari ini akan menjadi akhir dari pekerjaan yang sudah ia tekuni hampir dua tahun terakhir. Diara mengambil keputusan ini bukan tanpa sebab, ia sudah mempertimbangkannya dengan matang-matang.

Diara yang sedang duduk berhadapan dengan perempuan sebaya Mamanya itu mengangguk."Benar, Bu"

"Kamu sudah yakin dengan keputusan kamu?" Bu Utami sekali lagi memastikan. Ada rasa berat di hatinya saat harus melepaskan pegawainya yang satu ini.

"Saya yakin, Bu. Saya ingin lebih fokus pada kuliah saya"

Bu Utami hanya bisa tersenyum pasrah."Baiklah kalau begitu, saya terima surat resign kamu. Sebenarnya sangat disayangkan untuk melepaskan pegawai loyal seperti kamu, tapi ini sudah menjadi keputusan kamu dan saya harus bisa menerima"

"Terimakasih, Bu, atas kesempatannya selama ini. Saya tidak akan melupakan kebaikan Bu Utami yang sudah bermurah hati kepada pegawai amatir seperti saya"

"Kamu jauh dari kata amatir, Diara. Kamu cepat berkembang dalam mempelajari sesuatu, dan saya tidak pernah merasa rugi memberi kamu kesempatan"

Sanjungan dari Bu Utami membuat Diara bernafas lega, lalu sambil tersenyum Diara bangkit dari duduknya."Sekali lagi terimakasih, Bu. Kalau begitu saya pamit untuk kembali bekerja di hari terakhir"

"Saya harap kamu bisa sering berkunjung kemari" harap Bu Utami pada Diara.

"Saya usahakan, Bu"

"Nanti setelah pulang kerja kamu bisa ambil pesangon kamu dibagian kasir, Ra"

"Baik, Bu. Kalau begitu saya pamit"

"Silahkan"

*****

Diara dapat sedikit bernafas lega, rencana pertamanya berjalan dengan lancar meski hampir saja gagal karena kelalaiannya. Setelah keluar dari ruangan Bu Utami, Diara melangkahkan kakinya menuju dapur untuk melakukan pekerjaan terakhirnya.

Jujur, Diara merasa sedih karena harus merelakan pekerjaan yang sudah menjadi kesehariannya. Tapi mau bagaimana lagi? Ini sudah menjadi pilihan terbaiknya.

Hari ini Diara akan lebih memaksimalkan kinerjanya agar bisa meninggalkan kesan yang baik pada restaurant tempat ia bekerja. Saat sampai di dapur, Diara sudah ditunggu oleh dua nampan yang harus ia bawa ke pelanggan bersama dengan Rani.

"Tolong bawa yang ini ya, Ra" pinta Rani.

Diara mengangguk sambil membawa nampan berisi dua jus mangga, dan satu americanno."Siap!"

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang