HAI HAI WARGA +62! PASSWORDNYA? VOTE 🌟
COMMENT✉
SHARE🌎
DAN FOLLOW ujungmata ✔
BURUANNN!SELAMAT MEMBACA
******
Diara
(1 message unread)send a picture
Adnan sekarang sedang berada di ruangannya. Sibuk dengan berbagai macam berkas dan kertas di mejanya. Handphonenya berdering menandakan satu pesan masuk. Adnan segera mengeceknya, takut itu adalah pesan penting.
"Dia rajin banget laporan" ucap Arman yang berdiri di samping Adnan sambil mengintip isi pesan yang ternyata dari Diara.
"Hm" Adnan menanggapi sambil tetap fokus menatap sebuah foto bangunan bertingkat. Diara baru saja mengirim laporan foto ke mana ia pergi sesuai kesepakatan mereka. Sebelumnya juga begitu.
"Lo... gak mau pulang?"
Adnan menggeleng."Belum saatnya"
"Tapi seenggaknya lo pastiin dia baik-baik aja"
"Selama dia masih terus kirim pesan ke gue, gue yakin dia baik-baik aja" ucap Adnan setelah itu ia meletakan kembali handphonenya di atas meja.
****
"Ngapain sih, Ra? Kayaknya sibuk banget" tanya Bianca sambil berusaha melihat isi handphone Diara.
Diara menggeleng lalu segera memasukan handphonennya ke dalam kantong celana."Nggak ada. Kepo banget lo"
"Ih? Sok main rahasia-rahasiaan"
"Tugas lo udah semua belum? Coba cek lagi biar nanti kita gak mondar-mandir ngantarin lo ke tukang fotocopy" tanya Diara mengalihkan pembicaraan.
Memang paling bisa.
Siang ini kelas ketiganya sudah usai dan ketiganya memutuskan untuk pergi ke tukang fotocopy depan kampus karena Bianca memaksa minta diantar. Gadis itu ingin mengeprint dua buah makalah di sana.
Mau tidak mau Diara dan Anna harus menunda keinginan keduanya untuk pergi ke kantin dan mengantarkan Bianca terlebih dahulu ke tukang fotocopy.
Setelah selesai dengan urusan tukang fotocopy sekarang ketiganya sedang dalam perjalanan menuju kantin untuk mengisi perut masing-masing.
"Ini udah kok tinggal diantarin ke Pak Bima sama Pak Bibit. By the way makasih ya sahabat udah mau ngantarin" jawab Bianca sambil nyengir setelah memastikan semua makalahnya sudah rapih.
"Lagian kenapa gak dari kemarin coba ngeprintnya?"
Bianca tersenyum manis seketika."Lupa"
"Bukan lupa tapi kebiasaan" cibir Diara.
"Sekali-kali"
"Ini udah yang ke berapa kali?"
"Ra" panggil Anna membuat obrolan Diara dan Bianca pecah.
Diara menoleh."Kenapa?"
"Itu bukannya Bunda?" tanya Anna sambil menunjuk orang yang dimaksud.
Dahi Diara mengerut sambil mengikuti arah jari Anna."Mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN MARRIAGE
Romance[ Dunia lebih menghargai orang yang mau berusaha dengan usahanya sendiri] -Sudutmataa- *Buat dibaca GRATIS bukan dicopoy! JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA! Dijodohkan dengan orang yang asing bagi Diara Pradipta sangat tidak masuk akal bahkan mereka baru k...