8. PERJANJIAN

4.5K 242 3
                                        

HAI HAI SEMUA! APA KABAR?
UDAH KANGEN BELUM SAMA ADNAN DAN DIARA?

PART 8 SALAH SATU PART FAVORITE YANG UDAH LAMA PENGEN AKU UP AKHIRNYA KELUAR JUGA!!! SENANG BANGET I HOPE YOU ENJOY GUYS!

SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW WATTPAD ujungmata , SHARE DAN COMMENT SEBAGAI BENTUK SUPPORT KALIAN AGAR CERITA INI TETAP LANJUT!

AKU JUGA PENGEN TAHU SEBERAPA BANYAK PEMBACA LOVE IN MARRIAGE, JADI KALIAN BISA ABSEN DENGAN VOTE YAAA

BY THE WAY, SIAPA KARAKTER FAVORITE MU DI LOVE IN MARRIAGE? COBA SPAM COMMENT NAMANYA! SIAPA TAHU DI NOTIC ORANGNYA :)






















SELAMAT MEMBACA














Kamu itu tidak bisa ditakar dengan angka, Diara.

-Adnan Ezra Mahardika-

*****

Setelah selesai makan dan berbincang-bincang sedikit, kedua keluarga itu memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing. Kini, mereka sedang berada di dalam lift yang akan mengantarkan mereka ke kamar.

Mereka sudah lelah dengan kegiatan yang mereka lakukan seharian ini, tak terkecuali Diara yang seharian ini menghadapi perjalanan panjangnya.

"Nanti sampai kamar Hp-nya di cas, Ra. Biar kalau ada apa-apa Mama bisa langsung hubungin gak kayak tadi, ngilang" sindir Sarah.

Diara yang mendengar sindiran sang Mama hanya mendengarkannya dengan hikmat."Iya, nanti di cas"

"Jangan nanti-nanti! Sampai kamar harus langsung di cas!" omel Sarah tanpa memperdulikan sekitar. Dia khawatir.

"Iya, langsung di cas sampai kamar" ucap Diara nurut, Diara tidak ingin memperpanjang masalah.

"Mama udah bilang ini tujuh kali"

"Namanya juga Ibu-ibu, Ra. Bawel dikit gak apa-apalah" ucap Dianto mencairkan suasana sambil merangkul bahu anak tunggalnya itu.

Budi, Kinan dan Adnan hanya diam mendengarkan celotehan wanita berusia empat puluh tiga tahun itu. Sedangkan, Mira tersenyum, memaklumi kekhawatiran Sarah karena ia juga seorang Ibu.

Lift masih setia berjalan berlahan menuju lantai yang akan dituju.

"Ara" panggil Mira memecah keheningan.

"Iya, tante?" jawab Diara sambil menoleh.

"Nanti kamu ke kamar diantar Adnan, ya?" ucap Mira tiba-tiba.

"Gak usah tante" tolak Diara.

"Kamu belum tahu kamarnya, kan? Kamar kamu satu lantai sama Adnan katanya tadi di lantai delapan. iya, kan Adnan?" tanya Mira pada Adnan.

Sebenarnya selain kerena kamar Adnan dan Diara satu lantai, Mira sengaja mengatakan hal itu agar Adnan dan Diara memanfaatkan waktu yang sebentar untuk mengenal sedikit lebih jauh sebelum sampai di kamar masing-masing. Meski, masih ada hari esok.

"Iya" jawab Adnan pendek.

"Nanti kamu antarin Diara sampai depan pintu ya!" pesan Mira.

"Iya, Bunda" Jawab Adnan sekenanya.

Pintu lift terbuka. Mira, Budi, Sarah,dan Dianto keluar dari lift karena mereka sudah sampai di lantai lima, tempat kamar mereka.

"Selamat malam kesayangannya Bunda, sweet dream sayang" ucap Mira manis sebelum keluar lift.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang