41. UNEXPECTED

2.8K 124 5
                                    

JAKARTA AKHIR-AKHIR INI HUJAN TERUS, GIMANA DI RUMAH KALIAN?

UNTUK KEMAKMURAN LIM SEBELUM BACA SEPERTI BIASA YA, JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU BUAT YANG BELUM, VOTE, COMMENT BANYAK-BANYAK, DAN SHARE KE SELURUH KENALAN KALIAN! OKE?

























SELAMAT MEMBACA









*****

Pagi ini Diara terbangun di atas kasurnya dalam keadaan berselimut. Sedikit merasa tidak yakin karena seingatnya ia tertidur di ruang makan setelah menyelesaikan makalah yang baru setengah ia kerjakan. Niat Diara hanya ingin tidur sebentar, tapi ternyata bablas sampai pagi hari.

Diara turun dari kasurnya sambil menguncir rambutnya asal, lalu berjalan keluar kamar menuju dapur untuk mengisi gelas kosong yang ada di kamarnya dengan air putih. Ini salah satu kebiasaan baik Diara, setelah bangun tidur hal pertama yang ia cari pasti air putih.

Setelah sampai di dapur Diara segera menghampiri kitchen set untuk mengambil teko berbahan kaca yang ada di sana, letaknya tidak jauh dari Bi Sur yang sedang memasak sayur sop.

"Loh! Non Ara udah bangun dari tadi?" sapa Bi Sur ramah sambil memasukkan sayur-sayuran ke dalam panci berisi air mendidih.

Diara menoleh sambil tersenyum dengan wajah bantalnya."Enggak, Bi. Baru banget bangun"

Setelah gelasnya penuh, Diara segera meneguk habis air yang ada di dalam gelas sambil memijit lehernya pelan. Tiba-tiba saja lehernya terasa sakit.

"Kenapa, Non?" tanya Bi Sur yang kebingungan melihat Diara memijit lehernya.

"Gak tahu nih, Bi. Tiba-tiba leher Ara sakit" jawab Diara setelah selesai minum. Lalu ia kembali mengisi gelas yang kosong dengan air."Mungkin salah bantal?"

"Atau mungkin juga karena Non Ara kelamaan tidur sambil duduk semalam di ruang makan? Makanya lehernya sakit" balas Bi Sur sambil mengaduk-ngaduk sayur sop yang hampir matang di dalam panci.

"Bisa jadi, Bi" Diara membenarkan.

"Untung Den Adnan pindahin Non Ara ke kamar, kalau gak? Bisa makin parah mungkin sakitnya"

Diara yang sedang minum lantas menyemburkan air yang ada di dalam mulutnya keluar setelah mendengar pengakuan mengejutkan dari Bi Sur barusan. Apa kata Bi Sur tadi? Adnan memindahkannya ke dalam kamar? Yang benar aja dong!

"Wait! Adnan pindahin aku ke kamar, Bi?" tanya Diara tak percaya, dan inginnya tetap begitu.

Bi Sur mengangguk, setelah itu mematikan kompor karena sayur sop telah siap santap."Iya, Non"

"Pakai apa?" Diara tidak habis pikir, otaknya masih ngeleg karena baru bangun tidur.

"Digendong dong, Non. Masa diseret?" jawab Bi Sur girang sambil mengingat kembali kejadian yang semalam ia lihat secara tidak sengaja."Bibi jadi bernostalgia semalam. Den Adnan kalau udah beraksi memang gak pernah mengecewakan, semalam itu benar-benar romantis banget, Non! Bibi jadi keingat masa muda" 

Padahal niat Bi Sur semalam adalah mengecek sisa bahan-bahan makanan yang ada di dalam kulkas agar besok pagi ia bisa langsung membeli bahan-bahan yang sudah habis tanpa perlu mengeceknya lagi, jadi hemat waktu. 

Tapi ternyata kerja semesta begitu mengejutkan, di mana Bi Sur justru dihadapkan lebih dulu oleh pemandangan Adnan yang sedang menggendong Diara menuju kamar gadis itu yang ada di dekat tangga sebelum disuguhi bahan-bahan makanan yang ada di dalam kulkas.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang