HOLA SEMUA! WELCOME TO APRIL🎉 SEMANGAT PUASA HARI PERTAMANYA BUAT KAWANS MUSLIM YANG MENJALANKAN SEMOGA BERKAH DAN TAHAN SAMPAI MAGRIB YA😉 DIKIT LAGI BUKA KOK ♡
SAMBIL NUNGGU BUKA KITA NGABUBURIT AJA SAMBIL BACA PART 52 LIM! YEY🎉 SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE! COMMENT BANYAK-BANYAK! SHARE KE PAK RT/RW DAN SEKECAMATAN KALIAN YAAA
BUAT YANG BELUM FOLLOW AKUN sudutmataa CUS! FOLLOW DULU DAN IGNYA DI sudutmataa ♡ JANGAN SIDERS! SEND LOVE TO YOU GUYS!♡
HAPPY 15K+ READERS❣SELAMAT MEMBACA
******
"Kamu punya ikat rambut?" tanya Adnan yang tiba-tiba saja muncul di belakang Diara hingga membuatnya terlonjak kaget saat tengah memotong bawang. Untung saja tangannya tidak kepotong!
Diara membalikan badannya, lalu menatap Adnan dengan tatapan jengkel. Sedangkan yang ditatap hanya biasa saja."Bisa gak sih jangan muncul tiba-tiba? Kebiasaan!"
"Salah saya kalau kamu kaget?" pertanyaan Adnan barusan berhasil membuat Diara menganga, tidak habis pikir dengan jalan pikiran Adnan.
"Terus salah saya? Salah saya karena motong bawang di dapur? Atau salah pisaunya yang gak menancap di jantung Kak Adnan?"
"Saya minta maaf. Saya salah" Adnan memilih mengalah, dan mengaku salah. Harusnya sejak tadi Adnan mengakui kesalahannya, jadi tidak perlu ribut dengan Diara.
Diara menghela nafas kasar, masih pagi tapi Adnan suka sekali membuatnya naik darah. Padahal beberapa hari kebelakangan ini keadaan keduanya mulai menunjukan kemajuan. Adnan beberapa kali menunjukan perhatiannya pada Diara hingga membuat gadis itu merasa tidak masalah jika menjadikan Adnan sebagai teman. Tapi Diara salah, Adnan adalah Adnan, ia tetap menyebalkan.
Diara membalikan badanya, dan melanjutkan memotong bawang."Memang harusnya begitu"
"Ikat rambutnya?"
"Buat apa?"
"Kalau saya minta berarti saya butuh"
Diara kembali menghela nafas kasar mendengar tanggapan Adnan yang semakin menyebalkan."Ikat rambutnya ada di kamar saya. Ambil aj—"
Belum selesai Diara berbicara, Adnan sudah nyelonong kabur ke kamarnya. Sedangkan Diara hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan minus Adnan yang bisa bikin darahnya naik. Tidak mau berlarut dalam kekesalannya, Diara kembali memfokuskan dirinya pada bawang-bawang yang ada di tangannya.
Namun tidak sampai lima menit Diara sudah dikagetkan kembali dengan kelakuan Adnan. Laki-laki itu tiba-tiba saja datang dan mengikat rambutnya yang dibiarkan tergerai, tangan Adnan yang sesekali tidak sengaja menyentuh kulit leher Diara membuat gadis itu bergidik. Sentuhan halus Adnan yang beberapa kali menyentuh kulit leher Diara saat hendak mengumpulkan rambut-rambut gadis itu terasa begitu lembut.
Diara bahkan bisa merasakan deru nafas Adnan yang menerpa kulit lehernya. Diara jadi salah tingkah sendiri, ia bahkan sampai menghentikan kegiatan memotongnya lagi. Takut tangannya benar-benar kepotong.
"Lain kali kuncir rambut dulu. Dari tadi saya lihat kamu ribet sendiri antara harus potong bawang atau menyampirkan rambut kamu ke telinga"
Diara diam, jantungnya tiba-tiba kembali bergemuruh. Hal gila ini selalu terjadi setiap kali Adnan melakukan hal-hal kecil dan sederhana, namun begitu membekas di hatinya. Adnan selalu berusaha menunjukan perhatiannya dengan cara yang berbeda.

KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN MARRIAGE
Romantiek[ Dunia lebih menghargai orang yang mau berusaha dengan usahanya sendiri] -Sudutmataa- *Buat dibaca GRATIS bukan dicopoy! JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA! Dijodohkan dengan orang yang asing bagi Diara Pradipta sangat tidak masuk akal bahkan mereka baru k...