24. PROBLEM

4K 169 12
                                    

EMANG YANG PALING ENAK FOLLOW DULU ujungmata!
VOTE🌟
SHARE🌎
COMMENT✉
SEBELUM BACA:) BURUANN!!!


























SELAMAT MEMBACA









*****

"Jadi? Kamu udah putusin?"

Kinan menghela nafas panjang."Belum, Kak. Aku masih bingung, Ayah sih usulin supaya nanti aku kerja di perusahaannya. Makanya, aku harus cari jurusan yang sesuai sama maunya Ayah"

Kini Diara dan Kinan sedang berada di ruang keluarga. Tadi saat Diara sedang mengoreksi makalah miliknya tiba-tiba Kinan datang menghampiri. Gadis itu curhat pada Diara tentang kebingungannya untuk memilih jurusan kuliah tahun depan.

Kinan belum memiliki gambaran apapun, maka dari itu ia meminta saran pada Diara. Siapa tahu gadis itu bisa menunjukkan jalan keluar. Seperti yang Kinan tahu gadis itu pintar dan cerdas.

Diara membenarkan duduknya menghadap ke arah Kinan, menatap gadis itu dengan seksama.

"Itukan usul Ayah, tapi semua keputusan ada di kamu karena kamu yang ngejalanin. Kalau seandainya kamu tolak Ayah pasti ngerti. Coba mulai dari apa yang kamu suka dulu, kamu sukanya apa? Baru setelah itu kamu bisa pertimbangin untuk memilih jurusan kuliah yang kamu mau tahun depan. Mulai dari hal yang kamu suka dulu"

"Gitu, ya, Kak?" masih ada rawut kebingungan di wajah Kinan."Tapi, kalau aku tolak Ayah kecewa gak, ya?"

"Ayah pasti lebih menghargai keputusan kamu karena itu pilihan kamu sendiri. Dan dari yang aku lihat Ayah bukan tipe orang tua yang kolot, pasti beliau dukung kamu!" Diara memberi semangat.

"Benar juga sih... lagian kalau aku gak mau ada Kak Adnan, kan?" ucap Kinan yang dibalas Diara dengan senyuman.

Lagi-lagi nama makhluk kaku itu terdengar di telinganya. Diara harusnya gak heran karena ini memang rumah keluarganya.

"Aduh! Kak" tiba-tiba Kinan memegang perutnya.

"Kenapa?" tanya Diara panik dengan dahinya yang mengerut.

"Mules" jawab Kinan sambil nyengir.

Diara bernafas lega."Ya ampun... kamu bikin aku kaget aja! Udah sana ke kamar mandi!"

Kinan mengangguk sambil bangun dari duduknya."Ke kamar mandi dulu ya, Kak!" pamit Kinan buru-buru.

Diara hanya bisa menggeleng heran melihat tingkah aneh dari adik iparnya itu. Setelah kepergian Kinan, Diara melanjutkan kembali tugasnya yang tertunda, yaitu mengoreksi makalah yang akan ia kumpulkan besok.

"Diara" panggil Nada yang tidak lama datang setelah kepergian Kinan.

Diara menoleh pada Nada yang sudah duduk di sampingnya."Kenapa, Kak?"

"Lihat Kinan?"

"Lagi di kamar mandi. Barusan masuk, belum lama"

"Pasti bakalan lama anak itu kalau udah di kamar mandi" gumam Nada menduga.

"Memangnya ada apa, Kak?" tanya Diara yang membaca rawut wajah gelisah Nada.

"Aku mau ke kantor Mas Doni untuk antarin berkas, tapi aku gak bisa ajak Rai. Makanya, aku mau minta tolong Kinan buat jagain Rai di halaman belakang. Dia lagi kasih makan kelinci. Aku gak enak minta tolong Bunda, kayaknya Bunda lagi istirahat di kamar. Bibi juga lagi sibuk beres-beres, aku gak bisa biarin Rai sendirian lama-lama"

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang