10. RESEPSI

4.8K 198 5
                                    

HAI HAI SOBAT! GIMANA HARIMU?
IS IT GOOD? PART 10 SUDAH UP! GAK NYANGKA BISA SAMPAI DI PART SEGINI I HOPE BISA TERUS LANJUT DAN GAK NGESTUCK :)

OKE! UNTUK NAMBAH SEMANGAT SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE, COMMENT DAN SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN!

UNTUK KALIAN TEKAN INI DULU ujungmata COBA CEK KALIAN UDAH FOLLOW ATAU BELUM?

SO ENJOY MY STORY!!!



























SELAMAT MEMBACA




*****

Setelah selesai dengan gaun dan make up-nya, Diara, Mira, Sarah, dan Kinan kini sedang berjalan keluar dari fitting room menuju ruang resepsi. Malam ini resepsi akan diadakan dengan... Ah! Bagaimana mengatakannya?!

Mungkin, jauh dari kata sederhana untuk anak yang kelebihan berada seperti Diara dan Adnan. Apalagi, Adnan adalah seorang pengusaha dan seorang CEO di perusahaan milik keluarganya.

Mewah. Kata ini sebanding untuk resepsi malam ini. Ruangan yang digradasikan dengan warna biru muda dan putih ini nampak indah dan elegan. Tidak lebih menonjol ke perempuan atau laki-laki, warna yang pas untuk sepasang pemilik acara hari ini.

Diara, Mira, Kinan dan Sarah sekarang sudah berada di depan pintu masuk ruang resepsi. Mereka semua sedang bersiap-siap sebelum pintu dibuka.

Begitu juga dengan beberapa staff di belakang mereka yang akan membantu merapihkan gaun Diara agar tidak berantakan. Diara menggenggam tangannya kuat-kuat.

Malam ini, dirinya akan dikenal bukan hanya sebagai anak dari keluarga Pradipta tapi akan dikenal juga sebagai istri dan menantu dari keluarga Mahardika oleh semua yang hadir malam ini.

Perlu kalian ingat bahwa pernikahan ini hanya di datangi oleh kolega bisnis, teman-teman dan orang-orang kenalan Adnan, orang tua dan mertua Diara.

Tidak ada satu pun teman Diara yang akan hadir hari ini. Apalagi sahabatnya, Bianca dan Anna. Bukannya teman-teman Diara selain Bianca dan Anna tidak bisa hadir.

Tapi Diara tidak ingin dan tidak mau mereka datang dan tahu bahwa hari ini dirinya sudah menikah dengan seseorang yang bahkan tidak ia cintai sama sekali.

Pesta malam ini akan penuh keramaian dan kebahagiaan untuk orang lain. Namun, tidak untuk Diara. Meski wajahnya menampakan senyum namun hatinya sunyi dan sepi. Tidak ada rasa gembira di dalamnya.

Semuanya kosong. Tidak ada isi di dalam hatinya saat ini. Redup sudah!

"Sudah siap?" tanya Sarah.

Mendengar pertanyaan sang Mama Diara langsung menengok ke arah beliau lalu menjawab dengan anggukan kepala sambil tersenyum untuk menutupi rasa gugupnya.

"Padahal gue gak benar-benar mau pernikahan ini terjadi, tapi kenapa gue gugup?" pikir Diara."Mungkin... karena banyak orang?!"

Setelah mendengar jawaban Diara, Sarah segera meminta staff penjaga pintu untuk membuka pintu ruangan tersebut.

Pintu ruangan dibuka, sorot pandangan orang-orang yang ada di dalam yang semula terpecah kini berpusat pada seorang gadis cantik dengan balutan gaun biru muda yang sedang berdiri di depan pintu.

Didampingi beberapa orang perempuan di sekitarnya. Diara mengepalkan tangannya. Dia berusaha mengalirkan rasa gugupnya di dalam satu kepalan tangan, meskipun ini bukan keinginannya tetap saja rasa gugup melanda tanpa seizinnya.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang