17. PERTANYAAN BUNDA

3.9K 166 2
                                    

HAI HAI! THANK YOU BUAT 100+ VOTENYA GENGS:) SELAMAT BERBUKA BAGI TEMAN-TEMAN YANG BERPUASA! PART 17 UP NOW!

VOTEMU SEMANGATKU! MAKANYA SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE COMMENT DAN FOLLOW ujungmata BUAT YANG BELUM
SPAM COMMENT JUGA GENGS!
ENJOY!































SELAMAT MEMBACA






*****

"Beneran gitu Kinan?" tanya Diara sambil tertawa.

Sendari tadi Kinan banyak menceritakan tentang hal-hal lucu di sekolahnya yang membuat Diara tidak berhenti tertawa karenanya.

"Iya, Kak! Terus kursinya ditarik abis itu jatuh dia" Diara dan Kinan tertawa secara bersamaan, sepertinya mereka berdua satu selera humor.

"Udah cukup. Aku gak kuat lagi kayaknya, sakit perut" Diara menyudahi gelak tawanya begitu juga Kinan. Mereka berdua menjadi sakit perut karena terlalu banyak tertawa.

"Enak ya, Kak es kelapanya?" ucap Kinan saat keduanya tengah meminum es kelapa pesanan masing-masing.

"Iya. Manis" balas Diara antusias.

"Soalnya minumnya sama aku" ucap Kinan cengengesan.

"Ada-ada aja" gumam Diara sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Setelah lumayan lama bersama Kinan, Diara sudah bisa mengambil kesimpulan bahwa gadis ini adalah tipe orang yang santai dan aktif.

Beda sekali dengan Kakaknya Adnan yang cuek dan pasif. Diara jadi merasa senang bersama Kinan karena mereka berdua jadi bisa berbagi kisah yang seru.

Apalagi Kinan banyak menceritakan hal-hal yang Diara tidak duga hingga tadi membuatnya sampai sakit perut.

"Kak Diara gak mau coba ayam betutunya? Enak loh..."

Diara menggeleng sambil tersenyum tipis."Nanti aja, aku masih kenyang"

Kinan mengangguk paham. Lalu, menatap Diara kagum."Kak Diara kalau senyum tambah cantik, ya? Kayak Mama Sarah, apalagi kalau ketawa lepas kayak barusan. Jadi, iri"

"Kamu juga cantik tahu" balas Diara tulus.

Kinan menggeleng."Cantikan Kak Diara!"

"Terserah kamu" pasrah Diara.

"Tapi aku bingung, deh" ucap Kinan tiba-tiba.

Diara menjauhkan jangkauan sedotan dari mulutnya agar bisa bertanya."Bingung? Bingung kenapa?"

"Perempuan secantik Kakak dijodohin, kok mau? Kalau aku jadi Kak Diara aku nolak dan lebih memilih menikah sama orang yang aku cinta, meski pun Kak Adnan ganteng"

Diara tersenyum simpul."Sempat"

"Hm?" Kinan menanggapi ucapan Diara saat sedang minum."Sempat apa?"

"Sempet nolak Kakak kamu. Tapi, akhirnya gak bisa dan aku tetap kalah" Diara mulai bercerita.

Sepertinya Kinan adalah orang yang bisa dipercaya, itu yang ada di pikiran Diara saat ini. Makanya ia mau berbagi sedikit cerita dengan Kinan.

Kinan menatap Diara tak percaya."Kok bisa?"

"Takdir Kinan. Kalau sekarang takdir aku memang sama Kakak kamu aku bisa apa?"

"Padahal takdir itu bisa diubah cuma aku aja gak cukup" batin Diara.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang