9. WEDDING DAY!

5.4K 210 9
                                    

HAI HAI, TEMAN-TEMAN! BUAT YANG HARI INI JOMBLO DAN GAK ADA YANG KASIH COKLAT SAMA BUNGA PAS BANGET! LOVE IN MARRIAGE AKAN JADI TEMAN BACA KALIAN!

GIMANA PART 8 KEMARIN? SUDAH MASUK KATEGORI UWUW VERSI KALIAN BELUM? COBA COMMENT:)

AKHIRNYA KITA KONDANGAN TEMAN-TEMAN! SIAP'IN AMPLOP BUAT DATANG KE PERNIKAHAN DIARA YAA!

EH?! GAK USAH DEH SUAMINYA TAJIR :v

SEBELUM BACA JANGAN LUPA ABSEN DULU DENGAN VOTE, COMMENT, DAN SHARE PART INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN YANG LAIN!

YANG BELUM FOLLOW AKUN WATTPAD ujungmata YUK BURUAN DI FOLLOW YUK :)

COBA SPAM COMMENT BUAT PART INI!


























SELAMAT MEMBACA











*****

Perjanjian Pernikahan

1. Tidak boleh merugikan salah satu pihak dari segi manapun

2. Jika salah satu pihak sudah meminta masa pernikahan diakhiri maka, pihak kedua harus menyetujuinya

3. Kedua pasangan dibebaskan (tidak ada aturan yang mengikat/ hidup sendiri-sendiri)

"Meski anda tidak mau menandatanganinya, apa yang tertulis di dalam harus tetap berjalan" Diara memperingati Adnan.

Adnan membuka kembali amplop yang berisi surat perjanjian. Tadi, dia tidak sempat membacanya secara utuh, dia hanya membaca judulnya saja. Setelah memperhatikan isi dari perjanjian itu ada sedikit hal yang mengganjal di hatinya.

"Perjanjiannya hanya tiga?" tanya Adnan sambil menatap gadis yang duduk di depannya itu.

Diara mengangguk."Memangnya anda berharap berapa?"

Adnan menggelengkan kepalanya, lalu menyandarkan punggungnya di sandaran kursi setelah meletakkan surat perjanjian tadi di atas meja.

"Saya bukan orang yang selalu suka hal rumit. Jadi, gimana? Gak ada masalahkan?" tanya Diara.

"Tidak. Tapi, saya bermasalah dengan perjanjian ketiga"

Diara mengerutkan dahinya heran."Bukannya tadi anda sudah setuju?"

"Tidak dengan perjanjian ketiga setelah saya membacanya"

"Apa masalahnya?" tanya Diara.

Laki-laki dingin ini selalu tidak bisa ditebak! Aneh! Ribet!

"Setelah menikah nanti, kamu akan menjadi istri saya, tanggung jawab saya. Saya gak bisa membiarkan kamu terlalu bebas melakukan semua hal semau kamu. Setelah saya mengambil tanggung jawab atas kamu dari orang tuamu, lagi pula hidup ini selalu penuh dengan aturan Diara" jawab Adnan sambil menegakkan cara duduknya.

Diara menghela nafasnya kasar, Dia merasa kesal."Jadi, hidup saya harus berada dalam kendali anda? Begitu?!"

Diara tidak habis pikir terhadap Adnan. Bagaimana bisa orang yang aktif dalam segala hal seperti dirinya harus terikat dalam aturan? Jika pergerakkan hidupnya diatur bagaimana bisa ia hidup?

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang