29. KEMBALI?

3.9K 166 11
                                        

NGARET DIKIT GAK APA-APALAH, YA? BIAR BERASA 1 YEAR 6 MONTHS LATER :)

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU, VOTE, COMMENT, DAN JUGA SHARE BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT DAN RAJIN UP-NYA :>


























SELAMAT MEMBACA





"Cowok sama cewek gak ada yang murni berteman"
- Anna -

******

1 Year 6 Months Later....

Diara dan Anna baru saja menyelesaikan kelas mereka, dan sekarang keduanya sedang dalam perjalanan menuju ke kantin. Suasana kampus lumayan ramai karena jam mata kuliah telah usai.

Di tengah perjalan mereka berdua tiba-tiba saja Anna bertanya pada Diara."Lo tadi berangkat diantarin Kak Adit lagi, Ra?"

Pertanyaan Anna membuat Diara yang tadinya sedang fokus menatap ke depan langsung teralihkan pada sahabatnya itu dengan rawut wajah kaget.

Itu pertanyaan atau pernyataan?

"Hm?..."

"Gue nanya, kok lo kaget gitu? Benar?" akhir-akhir ini Anna memang menjadi sedikit sensitif. Maklum, bumil.

Ya, Anna hamil dan usia kandungannya baru menginjak lima minggu. Penantian lama yang akhirnya tercapai dan Diara akhirnya mendapat stok keponakan baru.

Dengan berat hati Diara mengangguk."I--ya?"

Jawaban Diara membuat Anna menarik nafas panjang."Ra, kita udah sering bahas soal ini dan gue udah kasih tahu lo berulang kali kal---"

Diara segera membekap mulut Anna, ia tidak ingin ada ceramah dadakan lagi hari ini seperti minggu lalu."Iya, iya, gue tahu. Gue udah paham, lo udah bilang ratusan kali sama gue soal harus ngejaga jarak dari Adit"

Anna menyingkirkan tangan Diara dari mulutnya."Itu lo tahu"

"Tapi Anna, gue beneran gak ada perasaan apa pun sama Adit" ucap Diara yang berusaha meyakinkan Anna soal hubungannya dengan Adit.

Memang setahun empat bulan ini hubungannya dan Adit menjadi lebih dekat, terlebih keduanya sempat bekerja di tempat yang sama. Jujur, Diara merasa nyaman berada di dekat Adit. Laki-laki itu sepemikiran dengannya dan nyambung saat diajak berbicara.

Adit juga pendengar yang baik menurutnya dan Diara jadi tidak memiliki cukup alasan untuk menjauhi laki-laki yang sudah membantunya disaat masa kritisnya kala itu.

Anna menghentikan langkah kakinya."Kalau pun lo enggak, tapi Kak Adit? Lo bisa jamin dia gak ada perasaan apa pun sama lo?"

"Kita berdua pure berteman, Na" tekan Diara.

Anna tersenyum kecut. Bukan tanpa alasan ia melarang Diara terlalu dekat dengan Adit, tidak! Bahkan keduanya sangat dekat. Anna hanya tidak ingin Diara terlibat masalah nantinya mengingat bagaimana status sahabatnya itu.

"Lo pasti pernah dengar Ra, kalau cowok sama cewek gak ada yang murni berteman. Kalau gak dua-duanya saling suka, minimal salah satunya. Apalagi sampai saat ini Kak Adit gak tahu status lo, kan? Kemungkinan itu pasti ada dan gue cuma gak mau lo terlibat masalah nanti"

Tidak tahu sudah yang ke berapa kali Anna mengingatkan gadis itu untuk tidak terlalu dekat dengan Adit. Bagi Anna, hubungan keduanya tidak terlihat seperti hubungan pertemanan. Namun, lebih dari itu.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang