HALO KAWANS! SELAMAT DATANG DI PART 70🔥 SELAMAT TAHUN BARU SEMUANYA 🤍 GIMANA-GIMANA SUDAH SIAP BACA BELUM?
SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE, COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA, SHARE KE SELURUH RT, RW, DAN KELURAHAN KALIAN YAA🤍 FOLLOW JUGA WATTPAD DAN IG sudutmataa DENGAN USERNAMENYA YANG SAMA :)
AKU TUNGGU NOTIF KALIAN 🔥
SELAMAT MEMBACA
*****
Ini pertama kalinya bagi Adnan bisa menikmati kota Paris sambil berjalan santai seperti ini. Di malam hari Paris memang nampak lebih cantik. Berjalan kaki menyusuri Champ de Mars selepas makan memang ide yang bagus, sekalian membantu perut mencerna makanan. Suhu udara di luar pada malam hari memang terasa lebih dingin, tapi dengan bantuan mantel terasa lebih hangat, terlebih ada seorang gadis cantik di sampingnya membuat suasana menjadi lebih baik.
Diara menyetujui ajakan Adnan untuk menyusuri Champ de Mars. Champ de Mars adalah ruang hijau publik terbesar di Paris, letaknya di seventh arrondissement antara menara eiffel di barat laut dan Ecole Militaire di tenggara. Champ de Mars memiliki nama lain yaitu Field of Mars, hal ini sebagai sebuah penghormatan kepada dewa perang Romawi. Nama itu menyinggung fakta bahwa halaman rumput di sini dulunya digunakan sebagai tempat pengeboran dan pawai oleh militer Prancis.
Tempat ini begitu cantik, terdapat hamparan rerumputan dibagian tengah dan dibagian pinggir ditumbuhi pepohonan yang daunnya sudah berubah warna menjadi kecoklatan. Mungkin jika Diara datang pada saat musim panas, ia bisa melihat warna hijau segar yang terpancar dari pepohonan dan tumbuhan disekitar sini. Tapi warna kecoklatan atau kuning yang terpancar dari tumbuhan di sekitar sini tidak kalah indahnya.
Selepas keluar dari restaurant tadi, keadaan kembali hening. Setelah acara kuis dadakan yang diadakan Diara tadi, Adnan jadi tidak banyak bicara. Laki-laki itu lebih banyak diam saat berjalan mengelilingi Champ de Mars sambil menikmati pancaran sinar indah dari menara yang ada di depan sana.
Dugaan Diara bahwa Adnan marah padanya menguat, namun ia juga diliputi rasa bingung karena sejak keluar dari restaurant tadi Adnan tidak melepaskan genggaman tangannya barang sedetik. Adnan bahkan memasukan tangannya ke dalam saku mantel, seolah tangan Diara adalah barang yang bisa saja dicuri oleh orang.
"Kamu..."
"Kak Adnan..."
Suara yang hampir keluar tertahan kala keduanya membuka mulut secara bersamaan.
"Ladyfirst"
Diara menolak."No. Kak Adnan duluan, laki-laki itu pemimpin"
Adnan mengangguk setuju, tidak mau membantah."Mau kembali ke hotel? Saya takut kamu kedinginan"
"Enggak. Saya suka di sini pemandangannya bagus, lagi pula saya pakai mantel"
Adnan mengeluarkan tangan kirinya dan tangan Diara dari saku mantel. Kemudian Adnan menggosokan kedua telapak tangannya dan mengirimkan kehangatan yang ia ciptakan pada tangan Diara.
"Tadi kamu mau ngomong apa?" tanyanya masih sambil berusaha menghangatkan tangan Diara.
"Saya tadi cuma mau tanya Kak Adnan marah atau enggak?" jawab Diara sambil sibuk memperhatikan Adnan yang tengah menghangatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN MARRIAGE
Любовные романы[ Dunia lebih menghargai orang yang mau berusaha dengan usahanya sendiri] -Sudutmataa- *Buat dibaca GRATIS bukan dicopoy! JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA! Dijodohkan dengan orang yang asing bagi Diara Pradipta sangat tidak masuk akal bahkan mereka baru k...