25. TEGAR

3.4K 145 5
                                    

IH! SAYANG BANGET UDAH BACA PART SEJAUH INI MASIH BELUM JUGA FOLLOW ujungmata? MASIH BELUM JUGA VOTE COMMENT DAN SHARE?

IHHH... BURUAN FOLLOW DAN VOTE DONG BIAR KITA JADI MAKIN SOLIT!
♡ BUAT YANG UDAH FOLLOW DAN VOTE

























SELAMAT MEMBACA








"Kamu gak harus selalu menjadi kuat. Kamu boleh sesekali menjadi lemah karena itu wajar dan itu juga dibutuhkan dalam hidup. Namun, jangan terlalu larut karena itu juga gak bagus :)"

-Eyes, Sudut Mata-

*****

Setelah hampir seharian berada di kantor sang Papa, Diara memutuskan untuk kembali ke rumah ditemani oleh Anna dan Bianca. Dan sejak kepulangan mereka tadi sore hingga sekarang hari sudah gelap, kedua sahabatnya itu masih menetap di sini. 

Rencananya malam ini Bianca dan Anna akan menginap. Sekarang perasaan Diara sudah mulai membaik sejak mendapatkan penjelasan dari sekretaris Papanya yang tadi sengaja ia temui di kantor. Diara mulai memahami keadaan meski keadaan masih belum berubah barang sejengkal. 

"Lo gak pulang, Na?" tanya Diara yang sedang istirahat sambil berkutat dengan laptop yang ada di hadapannya. Sekarang ia dan Anna sedang berada di kamarnya dan Bianca? Entah kemana gadis itu. Diara tidak tahu, pikirannya masih kacau.

Anna menggeleng sambil bertanya kembali."Gue nginep boleh, kan?"

"Gue juga!" sahut Bianca yang tiba-tiba muncul di depan pintu sambil membawa nampan dengan tiga gelas berisi Jus mangga di atasnya. Rupanya ia baru kembali dari dapur."Nanti gue Pinjam baju lo sekalian"

Diara menghela nafas panjang, sepertinya ia sudah membuat kedua sahabatnya ini kelewat khawatir."I'm okay. Kalau sekarang lo berdua mau pulang, pulang aja. Gue udah gak apa-apa"

Dahi Anna mengerut lalu jari telunjuknya menunjuk ke arah mata Diara yang masih sembab akibat menangis tadi."Gak apa-apa gimana? Mata lo aja masih sembab gini" 

Mendengar ucapan sarkas Anna, Diara hanya diam. Ia tidak bisa mengelak karena itu sebuah fakta.

"Lo emang bisa bilang baik-baik aja, Ra. Tapi coba lo lihat diri lo di kaca, lo bakalan bilang it's not fine dan itu gak akan mengubah fakta kalau sekarang lo sedang gak baik-baik aja. Sometimes, it's okay to looks weak" nasihat Anna sambil menatap Diara dalam. 

Perempuan itu sedang berusaha memberi pengertian pada sahabatnya untuk tidak harus selalu terlihat kuat. Terkadang kita memang boleh telihat lemah karena itu juga dibutuhkan dalam kehidupan. Namun tidak boleh larut.

"Yaudah terserah lo berdua" putus Diara pada akhirnya karena tidak ingin mendengar nasihat Anna yang nantinya mungkin bisa saja semakin panjang.

"Gitu dong! Lagian gue udah terlanjur izin sama suami gue" ucap Anna bohong. Sebenarnya, ia belum bilang pada Bima. Rencananya setelah ini.

"By the way, Ra. Lo beneran mau kerja?" tanya Bianca yang sendari tadi hanya diam melihat perdebatan antara Diara dan Anna.

Kalau kedua makhluk itu sudah beradu argumen Bianca akan angkat tangan duluan. Ia tidak mau ikut campur, apalagi dengan kapasitas otaknya yang standar. Bianca tidak mau ambil pusing.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang