58. PERMINTAAN YANG SAMA

3K 142 12
                                    

HALOOOO SEMUAAAA🖐 AKHIRNYA AKU BISA MENYAPA KALIAN LAGI SETELAH HAMPIR SEBULAN VAKUM:(
KARENA KESIBUKAN AKU YANG SEDANG EXAM 2 MINGGU:( KANGEN GAK?

SO SAD, BUT KALIAN RAJIN SEKALI MENAGIH:) DAN MASIH SETIA MENUNGGU NEXT PART, TERIMAKASIH SEMUA UNTUK ANTUSIASNYA! AKU JUGA BANYAK SEKALI DAPAT NOTIF DARI PEMBACA-PEMBACA BARU SO WELCOME TO OUR WORLD💜

SEPERTI BIASA SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE, COMMENT DI SETIAP PART, SHARE KE SELURUH TETANGGA KALIAN DAN BUAT YANG BELUM FOLLOW AKUN sudutmataa BURUAN FOLLOW YAA! AKU TUNGGU NOTIFNYA🤗😚





























SELAMAT MEMBACA



"Berhenti menjadi seseorang yang seolah-olah bisa menggengam dunia"

-Diara Pradipta-

"Saya mencintai Kamu, Diara"

-Adnan Ezra Mahardika-


******

Adnan menatap Diara tajam dengan sorot mata dingin."Saya jelas menolak"

"Saya gak peduli!" tantang Diara dengan nada bicara yang sedikit meninggi.

"Saya tidak suka mengulangi kalimat yang sama. Saya yakin kamu sudah mengerti dengan apa yang saya bicarakan"

Diara mengepalkan kedua tangannya dengan begitu kuat, dan semakin mengerat. Kalimat yang Adnan ucapkan barusan membuat Diara seketika naik pitam, ia tidak suka mendengarnya."Saya gak butuh pendapat Kak Adnan, untuk apa saya mendengarkan pendapat Kak Adnan sedangkan Kak Adnan aja egois!"

"Egois dari sisi mana yang kamu lihat?"

"You are smart, but why suddenly look stupid? Kak Adnan sengaja mempertemukan saya sama Adit di kantor Kak Adnan tanpa tanya pendapat saya lebih dulu, dan Kak Adnan sengaja merusak hubungan kami! Apa itu namanya kalau bukan egois?!"

"Hubungan apa yang saya rusak? Pertemanan? Kamu yakin ada hubungan pertemanan seperti yang kalian miliki? Atau hubungan sepasang kekasih yang sudah saya rusak? Di mana sang perempuan sudah memiliki suami. Kalau pun ada hubungan yang harus diselesaikan, maka itu adalah hubungan kamu dengan Raditya" Adnan sebisa mungkin berusaha untuk tetap tenang dalam menghadapi Diara saat ini.

"Saya mencintai Adit, dan Adit... juga mencintai saya" Diara berkata dengan bibir yang bergetar menahan tangis, tenggorokannya terasa tercekat. Ia tidak ingin terlihat lemah di depan Adnan, ia harus bisa terlihat lebih kuat dari yang diduga meski matanya bahkan sudah berkaca-kaca. Entah kenapa tiba-tiba saja matanya terasa penuh. 

Sedangkan Adnan, berusaha mengkaburkan rasa perih yang menghantam dadanya. Sekilas Adnan mungkin terlihat baik-baik saja, tapi mana ada orang yang tidak sakit saat mendengar pernyataan cinta yang diungkapkan orang yang ia cintai untuk orang lain? Kalau pun ada, Adnan tidak bisa masuk di dalamnya.

Adnan mencintai Diara. Itu bagian dari fakta!

"Saya sudah pernah bilang, kamu bisa mencintai Raditya atau laki-laki manapun semau kamu. Saya akan tunggu sampai kamu bosan"

"Itu gak bisa jadi jalan keluar. So, let's end this marriage! Karena itu jalan yang terbaik"

Diara tidak pernah berniat mengatakan hal terkutuk itu lagi pada Adnan, tapi ego dan emosinya terlalu mendominasi. Diara pikir ia masih bisa bertahan bersama Adnan setidaknya satu tahun, tapi hal itu tidak menjamin segalanya. Semakin lama Diara bersama Adnan, akan semakin banyak teka-teki yang membutuhkan jawaban.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang