5. UNDANGAN

4.9K 253 1
                                        

HAI GUYS! WELCOME TO 2021! SELAMAT DATANG DI PART 5
PART PERTAMA DI 2021

SEBELUM BACA JANGAN LUPA VOTE YAA BIAR AKU TAMBAH SEMANGAT! 

SEBISA MUNGKIN AKU BIKIN CERITA INI FRESH DAN GAK MONOTON!
HOPE YOU ENJOY!





















SELAMAT MEMBACA




*****

Sudah sebulan sejak kejadian malam itu. Kini Diara, Bianca, dan Anna sedang berada disalah satu cafe dekat kampus karena Diara berniat memberikan sesuatu di sini.

Yaitu, undangan pernikahan. Ya, apa yang kalian sedang fikirkan sekarang benar. Diara menerima perjodohan ini dengan segala pertimbangannya dan tentu dengan segala kosekuensinya nanti. Dengan terpaksa.

Tolong dicatat! Dengan terpaksa.

Waktu pernikahannya memang terbilang cepat karena Dianto harus segera berangkat ke Paris dalam waktu dekat dan pilihannya jatuh pada minggu depan.

Satu bulan ini waktu cepat sekali berlalu dan dalam kurun waktu seminggu Diara akan menjadi seorang istri, istri orang, istri seorang Adnan Ezra Mahardika.

"YA AMPUNN!! INI BENERAN?!! gak nyangka seminggu lagi lo bakalan jadi istri orang!" Bianca terkejut dengan undangan yang diberikan Diara kepadanya.

"Benerkan apa kata gue lo pasti bakalan terima perjodohan ini" ucap Anna turut senang.

"Jadi lo ngajak kita makan di cafe buat rayain pernikahan lo, nih?!!" Bianca histeris.

"Raya'in apaan sih?! Asal lo tahu gue terima perjodohan ini butuh mikir berkali-kali dengan kosekuensi kedepannya" ucap Diara pada kedua sahabatnya.

"Tapi pada kenyataannya lo bakalan nikah sama cowo itu" ucap Anna, sedangkan Diara hanya menatap Anna jengah.

"Cowo yang masih misteri wujudnya" tambah Anna.

"Tapi ya, kalau dipikir-pikir kalau Ara nikah terus gue sama siapa? masa diantara kita bertiga gue sendiri yang jomblo? Gak asik'lah" protes Bianca.

"Kalau gitu lo aja yang nikah" ucap Diara santai.

"Gak'ah gue gak suka dijodoh-jodoh'in" tolak Bianca.

"Adnan Ezra Mahardika" eja Anna pada undangan pernikahan Diara.

"Itu namanya? Panggilannya apa?" tanya Anna bertubi-tibu.

"Iya. Adnan? Ezra? Gak tau'lah. Terserah loh mau manggil apa!" jawab Diara masabodo.

"Kok gak tahu si? Calon sendiri juga. Selama ini lo manggil dia apa?" protes Bianca.

"Anda" jawab Diara cuek.

"Anda?" tanya Bianca tak percaya."Apaan tuh! Gila formal abis kayak sama dosen aja"

"Terserah gue" ucap Diara acuh.

"Dari namanya udah ketawan tajirnya sih" ucap Anna, di tengah percakapan mereka.

"Marganya itu loh, Mahardika. Universitas Mahardika, ternyata diambil dari marganya" lanjut Anna.

"Makin tajir deh lo" celetuk Bianca.

"Uang gak menjamin kebahagiaan" sergah Diara.

"Tapi kalau mau bahagia juga butuh uang. Contohnya: kalau hang out ke mall, seneng-seneng tuh butuh uang! Mana bisa cuma jalan, kalau gak beli apa-apa" protes Bianca tak mau kalah.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang