49. KEHILANGAN DIA

3.9K 123 30
                                    

YUHUUU BALIK LAGEH DENGAN PART 49! MANA TEPUK TANGANNYA? PART INI UDAH LAMA BGT MAU AKU UP TAPI HARUS NUNGGU PART LAIN KELUAR DULU :>

KEMARIN ITU DIPRIVAT, JANGAN MARAH YA :) KITA BERDAMAI✌
SEBELUM BACA VOTE, COMMENT, FOLLOW AKUN INI, DAN SHARE KE PAK RT DAN RW KALIAN, LURAH JUGA BOLEH!

COBA LAGUNYA DIPUTAR SUPAYA DAPAT FEELNYA♡
































SELAMAT MEMBACA









******

"Kenapa, Bu?" tanya Salma yang masih bisa mendengar suara Diara.

Diara menoleh ke arah Salma."Gak apa-apa, Salma"

Adnan bangun dari duduknya ketika menyadari kehadiran Diara di dalam ruangannya, diikuti oleh Adit dan satu orang lagi di sampingnya yang Diara yakini itu adalah salah satu pegawai di perusahaan Rusdi. Adnan dengan tenang menghampiri Diara yang sedang berdiri dengan kaku di depan pintu ruangannya, tangan kirinya yang kosong mengepal kuat, menyalurkan segala perasaan yang sekarang sedang berkecamuk di dalam hatinya.

"Baru datang?" tanya Adnan dengan nada lembut."Ke sini naik taxi?"

Diara menoleh ke arah Adnan, dan menjawab pertanyaan suaminya itu dengan kaku."Iya"

"Nanti saya akan suruh orang untuk mengantar kamu pulang" ucap Adnan pada Diara."Salma, saya minta tolong ke kamu"

"Baik, Pak" Salma mengangguk paham."Nanti saya minta karyawan yang sedang kosong untuk mengantar Bu Diara"

"Terimakasih"

"Sama-sama, Pak"

Dilain Sisi Diara dan Adit saling bersih tatap, keduanya seolah terkejut dengan permainan takdir yang sedang terjadi saat ini. Dapat Diara baca dari rawut wajah Adit bahwa laki-laki itu menyimpan segudang pertanyaan untuknya. Sorot matanya begitu menggambarkan keterkejutan.

"Saya rasa kalian udah saling mengenal, mengingat kamu memiliki hubungan yang baik dengan Pak Rusdi" ucap Adnan saat menyadari pandangan Adit yang tidak lepas dari Diara, seolah padangan laki-laki itu sudah terpaku rapat pada istrinya. Jujur, Adnan tidak suka dengan bagaimana cara Adit menatap istrinya itu.

Adit mengalihkan pandangannya ke arah Adnan."Kami saling mengenal, Pak Adnan. Tapi, hubungan Pak Adnan dengan Diara--"

"Suami-istri" Adnan langsung menjawab pertanyaan Adit tanpa menunggu laki-laki itu untuk menyelesaikan pertanyaannya.

"Istri?!" kata Adit terkejut mendengar jawaban Adnan. Sedangkan Diara hanya bisa diam di tempat dengan mulut yang terkunci rapat, ia juga bingung harus bagaimana. Diara tidak siap dengan keadaan yang seperti ini, semesta mengecohnya kemarin.

"Saya dengar Anda juga pernah satu kampus dengan istri saya?"

Adit mengangguk meski kepalanya terasa berat dan telinganya terasa panas saat Adnan mengulangi lagi kata istri dalam kalimatnya."Diara junior saya"

Adnan mengangguk paham, setelah itu ia menagih file miliknya yang ada di tangan Diara hingga membuat Diara tersadar dari lamunannya."Diara, file saya?"

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang