32. SARAPAN PAGI

3.8K 136 3
                                    

MOOD MENULISKU AKHIRNYA KEMBALI KAWAN :) JANGAN LUPA VOTE, SHARE, FOLLOW AKUN AKU JUGA, DAN COMMENT BANYAK-BANYAK!

SETIAP COMMENT KALIAN ITU ADALAH MOOD BOOSTER BUAT AKU:)

JANGAN LUPA JUGA FOLLOW IG sudutmataa BUAT LIHAT SPILL-SPILL TENGIL DAN RANDOMKU YANG GAK BISA AKU KASIH DI SINI :> KAYAK KEMARIN YANG 'DELETE SOON' ✌





























SELAMAT MEMBACA











******

Di pagi hari yang cerah, Diara sudah siap untuk berangkat kuliah. Ia berjalan menuruni tangga dengan keadaannya yang sudah rapih dan siap memulai hari. Hari ini Diara memutuskan untuk mengenakan kaos berwarna maroon, celana jeans, serta tas yang ia sampirkan di pundak kirinya dengan rambut yang menjutai ke bawah. 

Diara melangkahkan kakinya menuju dapur dan mendapati bunda mertuanya tengah berkutat dengan alat-alat dapur yang ada di sana. Niatnya ia yang ingin membuat sarapan pagi ini. Namun, ternyata bunda mertuanya itu telah mendahuluinya lebih dulu.

Diara kecolongan.

Ketika sudah berada di dapur, Diara segera menyapa wanita yang sudah sangat akrab dengannya setahun belakangan ini dengan nada ceria."Selamat pagi, Bunda!"

Mira tersenyum mendengar sapaan manis dari sang manantu, ia pun membalas sapaan Diara tidak kalah ceria."Selamat pagi juga, cantik. Sudah bangun rupanya?"

Diara tersenyum."Niatnya mau bikin sarapan tadi. Tapi, sepertinya kalah cepat sama Bunda"

"Berarti kamu belum beruntung"

"Kalau begitu, apa yang bisa aku bantu, Bunda?"

Mira menggeleng."Gak ada. Semua sudah siap, kita tinggal tunggu yang lain datang"

"Kok udah selesai?" Diara tersentak heran sambil mengecek jam yang ada di tangannya."Ini masih terlalu pagi untuk selesai buat sarapan, Bunda"

"Dan Bunda terlalu bersemangat membuat sarapannya. Kalau kamu mau bantu Bunda masak, kamu harus bangun lebih awal, Ra. Saat matahari masih malu-malu di ufuk timur" balas Nada yang tiba-tiba saja datang.

Ia tadi tidak sengaja mendengar percakapan Bunda dan adik iparnya itu saat ia hendak ke dapur untuk mengambil air putih.

Diara yang mendengar ucapan Nada barusan merasa sedikit kecewa."Harusnya Bunda bilang semalam biar aku bisa bangun lebih awal"

"Gak apa-apa. Bunda senang kok masak buat menantu Bunda yang cantik" ucap Mira dengan senyum yang merekah."Lagi pula tadi Bunda gak sendiri. Bunda dibantu Bi Sur juga"

"Yaudah, deh. Tapi lain kali Ara harus ikut bantu ya, Bunda?"

"Iya" ucap Mira sambil mengelus pipi Diara.

"Bunda, tapi ini gak kebanyakan makannya? Kita cuma berenam, loh. Sayang nanti kalau gak ada yang makan" tanya Diara saat melihat menu sarapan kali ini tersaji dalam jumlah yang lumayan banyak.

"Gak, dong! Nanti Ayah dan Mas Doni akan datang dan ikut sarapan sama-sama. Mungkin, sebentar lagi mereka datang" jawab Nada sebelum meminum air putih yang sudah ia tuang ke dalam gelas. Diara mengangguk paham mendengar ucapan Nada barusan.

"Ra, Bunda boleh minta tolong?" tanya Mira yang sedang memindahkan sayur sop ke dalam mangkuk besar.

"Apa, Bunda?"

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang