44. BASEMENT

2.6K 125 3
                                    

HALO HALO! AKU BALIK LAGI DENGAN PART 44! :) SEBELUM BACA JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU! VOTE, COMMENT, DAN SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN!

OH, IYA! AKU MAU TAU DONG DARI MANA KALIAN TAHU CERITA INI? JAWAB DI COMMENT YAA! ENJOY!































SELAMAT MEMBACA









******

Diara berjalan beriringan sambil menggandeng lengan kiri Adnan memasuki ruangan yang sudah dipenuhi oleh banyak orang. Ruangan yang sudah didesign dengan cantik sedemikian rupa dengan lampu yang menggantung mewah dan elegan di langit ruangan yang berada di lantai lima puluh.

Tidak kalah dengan lampunya, orang-orang yang berada di dalam ruangan ini pun memakai pakaian dengan merek ternama. Diara yang menggunakan dress dengan model A-line berwarna hitam tanpa lengan menampakan kulit mulusnya, dan dipadukan dengan Adnan yang menggunakan tuxedo dengan warna navy berjalan mendekati Darwin, sang pemilik acara.

Pria paruh baya yang sudah memiliki tiga cucu itu adalah salah satu kolega bisnis keluarga Pradipta dan Mahardika, meski usianya sudah tidak muda lagi tapi kemampuan bisnisnya tidak bisa dianggap remeh.

Buktinya pesta yang dihadiri oleh orang-orang penting di dalamnya, termasuk Diara dan Adnan, malam ini dapat terlaksana dikarenakan Darwin berhasil menembus beberapa target bisnisnya tahun ini. Dan pesta malam ini menjadi jalan yang Darwin pilih untuk merayakannya.

Awalnya Diara sempat menolak untuk datang ke pesta malam ini karena menurutnya pesta ini tidak ada hubungan dengan dirinya, namun saat Adnan mengatakan bahwa kedua orang tuanya akan datang ia pun terpaksa menerima ajakan suaminya itu untuk menghindari kecurigaan dari kedua orang tua masing-masing.

"Wah... senang sekali malam ini saya kedatangan pasangan serasi ini" sapa Darwin saat melihat Diara dan Adnan yang datang menghampirinya.

"Selamat malam Pak Darwin, terimakasih atas undangannya" Adnan mengulurkan tangannya sambil tersenyum tipis yang dibalas Darwin dengan senang hati.

"Tentu saja kamu harus datang, kamu ini tamu penting saya. Bukan begitu, Bu?" 

"Tentu, kalian berdua akan selalu berada dilist teratas kami" balas Tari dengan senyum yang mengembang.

"Malam Bu Tari, Pak Darwin" sapa Diara yang tak kalah ramah dari Tari.

"Malam juga, Diara. Gaun yang indah, kalian berdua tampak serasi" puji Tari terpukau.

"Terimakasih, Bu Tari" balas Diara dengan senyum yang mengembang.

"Malam yang sempurna, senang sekali bisa melihat kamu hadir di pesta malam ini" Darwin berucap dengan suasana hati yang begitu gembira malam ini."Jarang sekali saya bisa bertemu kamu, terakhir kali kita bertemu di acara pernikahan kalian"

"Begitu juga saya, senang sekali bisa bertemu Pak Darwin kembali"

"Saya dengar kamu akan segera lulus kuliah, bukan begitu?"

"Benar sekali, Pak. Beberapa bulan lagi"

"Wah... ini berita bagus! Apa setelah ini kamu akan mengambil alih menjadi pimpinan Pra Grop?" 

"Belum ada pembicaraan apapun soal itu, Pak Darwin. Mungkin beberapa tahun ke depan Papa masih akan terus memimpin perusahaan, sepertinya Papa terinspirasi dari Pak Darwin" Darwin tertawa mendengar jawaban Diara, gadis itu ternyata bisa juga berbasa-basi.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang