HAI SEMUA ANAK-ANAK MILENIAL! APA KABAR? SEHAT-SEHATKAN?
SELAMAT MEMBACA
NOTE : Jangan lupa kasih tanggapan, saran atau kritik kalian tentang cp ini di comment yaaa...
Sejak pulang dari kampus tadi sore, Diara tidak keluar dari kamarnya sama sekali.
Ia masih bertengkar dengan isi kepalanya sendiri tentang masalah yang tiba-tiba datang kepadanya sejak kemarin siang.Hingga alarm di perutnya berbunyi menandakan bahwa ia harus di isi. Padahal jam belum menunjukan pukul delapan malam, jam makan malam keluarga biasanya.
Tapi Diara memutuskan untuk makan terlebih dahulu karena sudah tidak dapat menahan gejolak lapar, lagi pula Diara tidak ada rencana ingin makan malam bersama kedua orang tuanya, dia masih kesal.
Diara duduk di meja makan lalu memindahkan nasi dan beberapa lauk ke dalam piringnya. Diara memutuskan untuk makan duluan tanpa orang tuanya, sendirian.
Di tengah suapannya tiba-tiba seseorang mengusap kepala Diara lembut, hal itu membuatnya terkejut lalu menoleh. Sejak kapan beliau di sini?
"Makannya kok sendirian? Gak nunggu Mama sama Papa?" ucap Sarah sambil mengusap kepala Diara.
Diara hanya diam niatnya ingin menjauh malah kepergok sang Mama.
"Udah lapar banget, Ma" jawab Diara pendek.
Sarah berpindah tempat dari yang tadi berdiri di samping Diara kini duduk di depannya.
"Mama temanin makan ya?" ucap Sarah lembut, Diara hanya diam.
Diara bukanlah tipe orang yang jika ia marah emosinya meluap-luap. Diara adalah salah satu orang yang jika marah dia hanya diam, lalu memikirkan solusi permasalahannya.
Marah-marah dengan nada tinggi bukan Diara sekali.
"Ra, kamu ngejaga jarak dari Mama sama Papa?" tanya Sarah di tengah makan mereka.
Diara yang tadi hendak menyuapkan sesendok makanan yang kesekian kalinya ke dalam mulut ia urungkan. Ia tidak suka Mamanya membahas hal ini.
"Maksud Mama?" Diara ingin memperjelas arah pembicaraan Mamanya.
"Mama tahu kamu sedih, kecewa, bahkan marah tapi jujur Mama juga gak kalah sedih kalau anak Mama harus ngejauh dari Mama. Ra, ingat orang tua akan selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya bukan sebaliknya"
Diara jadi teringat apa yang barusan di ucapkan Mama sama dengan yang tadi siang Anna ucapkan kepada dirinya.
"Termasuk perjodohan ini? Ini yang terbaik seperti yang Mama bilang?" ucap Diara dingin."Harusnya kalian support Ara"
"Mama sama Papa akan selalu support Ara. Tapi, Ara harus tahu Papa pasti punya alasan kenapa menjodohkan kamu dengan anak temannya"
"Alasannya apa, Ma? Bahkan Ara sendiri gak tahu alasan apa yang mendasari Ara harus nikah sama anak temannya Papa" ucap Diara bergetar menahan emosi, sebisa mungkin ia tidak meninggikan suaranya.
Bagaimana pun Diara sadar bahwa dirinya sedang berbicara dengan Mamanya, orang tua yang harus tetap di hormati.
Sarah diam tidak tahu harus menjawab apa karena apa yang keluar dari mulut sang anak memanglah benar.
"Ini terlalu mendadak, terlalu tiba-tiba, mungkin Ara belum siap" pikir Sarah.
"Kalau kamu memang gak mau dengan perjodohan ini Mama gak akan maksa, Mama bakalan ngomong soal ini sama Papa. Tapi jangan gini, Ra. Mama gak bisa jaga jarak sama anak Mama sendiri..."
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IN MARRIAGE
Romance[ Dunia lebih menghargai orang yang mau berusaha dengan usahanya sendiri] -Sudutmataa- *Buat dibaca GRATIS bukan dicopoy! JANGAN LUPA FOLLOW DULU YA! Dijodohkan dengan orang yang asing bagi Diara Pradipta sangat tidak masuk akal bahkan mereka baru k...