30. KEMBALINYA ADNAN

5.5K 160 11
                                    

HAI RAKYAT WATTPAD! 🙌 UDAH NUNGGU LAMA YA? VOTE, COMMENT, SHARE, DAN FOLLOW DULU YUK AKUN AKU SEBELUM BACA :)

AKU TUNGGUIN YA... BURUAN!!!




















SELAMAT MEMBACA









*****

Few days ago...

Sudah ada di dalam ruangannya sebelum matahari muncul dengan sempurna adalah kebiasaan seorang pekerja keras seperti Adnan. Laki-laki itu selalu datang lebih awal dari karyawan-karyawannya, entah itu di Indonesia atau di negeri menara eiffel.

Ini adalah pagi yang sudah kesekian kalinya Adnan rasakan di Prancis tepatnya di kota Paris, dekat dengan La Défense yang merupakan sebuah distrik business besar untuk kota Paris dan salah satu distrik business utama di Eropa.

Sebelum memutuskan untuk tinggal di kota Paris Adnan sempat tinggal di kota Nancy, sebuah kota yang terletak di wilayah Timur Raya, Prancis. Nancy adalah salah satu kota yang bersejarah dengan banyak bangunan yang berasal dari awal abad pertengahan. Bangunan tertua yang ada di kota ini adalah menara Commanderie Saint-Jean-du-Old-Aître.

Tidak ada perubahan signifikan di setiap paginya yang hanya Adnan gunakan untuk menyelesaikan setumpuk file-file pekerjaannya serta menatap berbagai macam grafis di layar miliknya sambil menikmati teh hangat tanpa gula.

"Entrer! (masuk!)" titah Adnan dalam bahasa Prancis saat mendengar pintu ruangannya diketuk dari luar. Dan muncul kepala Arman dari balik pintu sambil menunjukkan setumpuk berkas di tangannya.

"Bonjour! (selamat pagi!)" sapa Arman sebelum menunjukkan wujudnya secara utuh.

Arman. Apa kalian masih ingat dengan laki-laki ini? Laki-laki yang sempat Adnan tegur di resepsi pernikahannya karena cara pandangannya saat melihat Diara. Laki-laki ini memang sudah lama bekerja dengan Adnan di kantornya.

Meski memiliki sikap yang tengil dan tidak bisa diam, tapi kinerja Arman patut diacungi jempol. Selain karena kinerjanya yang bagus, Arman juga sudah berteman lama dengan Adnan serta Bima. Jadi, tidak butuh waktu lama bagi Adnan untuk mempercayakan sebuah pekerjaan pada Arman.

Setahun ini Arman juga ikut serta membantu Adnan untuk menyelesaikan segala perkerjaannya di Prancis. Jadi tidak heran jika laki-laki berwatak tengil itu ada di sini.

Adnan yang sedang sibuk dengan grafis-grafis yang ada di layar laptopnya hanya menatap Arman sekilas."Ada apa?"

"Kaku banget sih, Nan. Masih pagi nih" balas Arman yang sudah duduk di hadapan Adnan tanpa disuruh.

Adnan menghela nafas panjang mendengar celotehan Arman di dalam ruangannya. Kemudian ia beralih menatap Arman dengan tatapan datar. 

"Kenapa?" hanya itu yang keluar dari mulut Adnan.

Arman menghela nafas kasar ketika mendapat tanggapan Adnan yang tidak pernah berubah sejak dulu. Singkat. Tidak! bahkan terlalu singkat dan terkesan kaku juga serius, padahal mereka sudah lama berteman.

"Laporan" jawab Arman sambil memberikan berkas yang ada di tangannya pada Adnan."Gue masih bingung. Gimana bisa laki-laki kayak lo disukai sama banyak perempuan? Lo pakai pelet apa?"

Adnan yang tadinya sedang serius dan cermat membaca laporan yang baru saja Arman berikan, kemudian jadi melirik temannya itu sekilas."Masih pagi. Jangan ngomong yang aneh-aneh!"

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang