69. PARIS

2.3K 116 8
                                        

HALO KAWANS 🙌 HAPPY 90K+ READERS YAAA🙌 KAGET BANGET SUDAH MAU 100K+ NANGIS PAKE BANGET DEH :/ TERHURAA🤍 MAKASIH SUPPORTNYA ;)

SPILL DIKIT LAMA BERHIBERNASI GAK UP KARENA AKU LAGI NYIAPIN PROJEK BARU YANG NANTI AKU HARAP KALIAN JUGA AKAN SUKAA🤍 AKU SEMPAT SPILL JUGA DI IG KARENA SUDAH GATEL BANGET MAU KASIH LIHAT KALIAN HEHEHE...

ADA YANG SUDAH LIHAT?

SEBELUM BACA SEPERTI BIASA JANGAN LUPA VOTE, RAMAIKAN COMMENT, SHARE KE SEMUA KAWANS KALIAN YANG BELUM TAHU ADNAN-DIARA, DAN FOLLOW JUGA AKU WATTPAD sudutmataa  DAN IG-NYA DENGAN USERNAME YANG SAMA:)

AKU TUNGGU NOTIF KALIAN🙌




























SELAMAT MEMBACA













*****

Adnan menepati perkataannya, tawaran yang ia berikan pada Diara benar-benar diwujudkan dengan tindakan yang nyata. Sejak tiga puluh menit lalu keduanya sudah berhasil menginjakan kaki di eropa bagian barat, tentunya bersama Bianca dan Arman yang menemani.

Ya, judul skripsi Bianca berhasil diacc meski lewat dua hari dari yang ia janjikan pada Diara.

Sekarang mereka berempat sedang dalam perjalanan menuju hotel yang memakan jarak sekitar satu jam dari bandara Charles de Gaulle. Lain dengan Adnan yang sudah biasa mondar mandir ke kota romantis ini, suasana kota Paris bagi Diara adalah hal baru. Percayalah, selama hidupnya sebelum hari ini Diara belum pernah menginjakan kaki di Paris meski Papanya sering kali datang kemari untuk urusan bisnis.

Sepanjang perjalanan Diara disuguhi pemandangan alam yang indah berupa pepohonan yang berwarna merah, kecoklatan, dan kuning karena saat ini eropa sedang memasuki musim gugur. Selain itu Diara juga disuguhi penampilan bangunan khas eropa yang begitu cantik, dan tak lupa di depan sana maskot kota Paris yang juga sudah menunggu, menara eiffel.

"Pemandangan cantik ini pasti sudah biasa buat, Kak Adnan" Diara membuka percakapan dengan laki-laki yang sedang duduk tenang di sampingnya sambil menatap layar persegi.

Seketika Adnan mematikan layar ipad miliknya dan menatap lawan bicaranya."Tidak juga, banyak tempat yang belum pernah saya kunjungi di sini. Tapi jalan ini memang saya sering lewati"

"Ini pertama kali saya ke Paris. Sebelumnya saya belum pernah karena Papa gak pernah mau diajak pergi ke sini, katanya kalau ke sini berasa lagi trip business"

"Saya tahu" Diara sedikit terkejut dengan balasan Adnan yang terlihat begitu tenang. Bukan karena cara pembawaan suaminya itu, tapi jawaban laki-laki itu yang terdengar seolah sudah mengetahui hal ini.

"Tahu dari mana?"

"Saya pernah bilang sama kamu, saya tahu banyak tentang kamu dari pada kamu tahu tentang saya"

"Ra, lusa malam ada pertunjukan kembang api di menara eiffel. Mau ke sana gak?" Bianca yang berada di kursi depan menoleh ke belakang.

Diara pun mengalihkan atensinya pada Bianca."Boleh. Pasti bagus"

"Kalau ke Paris memang harus ke menara eiffel, rugi kalau gak ke sana. Pemandangannya bagus, apalagi kalau buat pacaran" sahut Arman yang ikut menimbrung percakapan dua sahabat itu, namun masih fokus menyetir.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang