21. RUANG KERJA ADNAN

3.8K 166 8
                                    

BIASANYA YANG RAJIN BACA WATTPAD ITU JOMBLO, BENER GAK? HEHEHE...

SEBELUM BACA BIASAKAN VOTE SPAM COMMENT DAN SHARE YA! FOLLOW JUGA ujungmata, JANGAN LUPA!

PENGEN TAU DONG SIAPA ORANG YANG JADI VISUAL ADNAN DIBAYANGAN MU? COMMENT YAA
























SELAMAT MEMBACA



"But we also need more love"
- Anna-

*****

Diara menepati ucapannya. Ketika mata kuliah selesai dan masuk jam istirahat ia mengajak Bianca dan Anna untuk pergi ke salah satu cafe dekat kampus. Di sana Diara akan menceritakan pada Bianca bagaimana acara pernikahannya kemarin.

Diara tidak sanggup jika terus-terusan diteror oleh Bianca. Bayangkan saja ketika mata kuliahnya berlangsung setiap dua puluh menit sekali Bianca mengingatkannya untuk menceritakan hal tersebut.

Bahkan, Diara sampai hafal di luar kepala kalimat yang diucapkan Bianca. Bianca seperti terobsesi dengan acara pernikahannya, padahal yang menikah dirinya tapi yang heboh malah Bianca. 

Setelah sampai di cafe yang dituju Diara, Anna, dan Bianca segera masuk ke dalam. Lalu memilih tempat duduk dan memesan makanan. Selesai memesan makanan Diara mulai menceritakan tentang acara pernikahannya sambil menunggu pesanan mereka datang.

Bianca mendengarkan dengan hikmat, sesekali ia memunculkan reaksi yang lebay bagi Diara. Sepertinya gadis itu benar-benar penasaran dengan acara pernikahan sahabatnya yang tidak bisa ia hadiri itu.

"Demi apa apapun! Tuhan baik banget sama lo, Ra. Lo udah cantik, pintar, kaya dan sekarang tambah kaya kurang apalagi sih, Ra?" reaksi Bianca setengah berteriak ketika Diara telah selesai bercerita.

"Berisik! Ini bukan hutan" tegur Diara pada Bianca.

"Pakai toa sekalian, Bi" ucap Anna ironi.

"Gimana gue gak berisik. Lo nikah di hotel sendiri, gila gak tuh?!"

Diara menatap Bianca malas."Itu hotel dia bukan gue"

"Sama aja! Lo'kan sekarang istrinya punya suami punya istri juga. Kalau kayak gini mau dong gue jadi anaknya Om Dianto" ucap Bianca berandai-andai.

Diara menatap Bianca datar."Itu bokap gue"

Melihat reaksi Diara, Bianca nyengir."Iya deh, anak Papa" ledeknya."Terus?"

"Apanya?" tanya Diara bingung.

"Kelanjutannya?" tagih Bianca.

"Udah sampai situ doang"

Bianca cemberut."Ck... Padahal gue ngarepin kelanjutannya"

"Ada yang kelewat, Ra" peringat Anna dengan niat jahil.

Dahi Diara mengerut."Apa?"

"Kiss time" jawab Anna jahil membuat Diara seketika tertegun.

"AAAAA.... Apaan tadi lo bilang?!" tanya Bianca heboh.

"Kiss time! Lo selain berisik budek juga, Ca?"

Bianca menggeleng tak percaya sambil menatap Diara."Demi jodoh gue seganteng Pak Bima--"

"Heem!" deham Anna sebagai peringatan.

"Bukan Pak Bima tapi mirip gantengnya" Bianca menjelaskan maksudnya.

LOVE IN MARRIAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang