SEPERTI biasa, tepat pada pukul enam pagi Jiaqi maupun Aiela sudah berada di meja makan untuk menikmati sarapan buatan Yufei. Namun kali ini yang menjadi pembeda adalah atmosfer diantara Jiaqi dan Aiela, terlihat lebih dingin dari pada yang biasanya.
Disela-sela kunyahannya, Jiaqi membuka mulutnya untuk menyebut nama Aiela, "Aie—"
Aiela bangkit dari duduknya, "Bibi, aku tunggu di depan, ya?" pamit Aiela kepada Yufei yang duduk disebelahnya. Yufei mengangguk pelan. Setelah mendapat anggukan dari Yufei, Aiela pun segera pergi tanpa menatap Jiaqi sedikitpun, seolah papanya itu tidak ada disini.
Keterlaluan. Tapi jangan salahkan Aiela, gadis itu memiliki rasa trauma yang cukup besar karena kejadian semalam. Jika diingat maka hal itu akan melukai perasaan Jiaqi begitu juga dengan Aiela.
"Jiaqi."
Jiaqi mendongak menatap Yufei yang duduk dihadapannya, "Hm?"
"Aku mau bertanya sesuatu."
"Silahkan," jawab Jiaqi sambil mengunyah makanannya.
"Apakah selama aku cuti, kamu mempekerjakan orang lain?"
Jiaqi menghentikan kegiatan mengunyahnya, "Maksudmu?"
"Siapa Allycia?"
Jiaqi sedikit tersedak, namun ia segera minun agar tidak sampai terbatuk-batuk, "Bukan siapa-siapa," jawab Jiaqi seadanya.
Karena tidak menjawab rasa penasarannya, Yufei terus mendesak Jiaqi agar pria itu mau menjelaskan siapa Allycia itu.
"Sepertinya dia bukan wanita biasa."
Jiaqi menaikkan alisnya sebelah.
Yufei mengelap tangannya menggunakan kertas tissu, "Dia terlihat istimewa dimata Aiela."
Jiaqi tersenyum miring, "Lalu?"
"Itu artinya dia juga istimewa dimatamu."
Jiaqi berdecih, kemudian bangkit dari tempat duduknya, "Kenapa kamu bicara seperti itu, Yufei?" tanya Jiaqi sambil melangkah menuju kulkas.
"Apa dia kekasihmu?"
Lagi-lagi Jiaqi dibuat tertawa oleh pertanyaan Yufei sembari menuangkan air pada gelas, "Sejak kapan kamu mulai peduli dengan kehidupan pribadiku, hm?" Jiaqi meneguk air mineralnya hingga tandas.
Yufei tersenyum miring kemudian ikut bangkit dari duduknya, "Sudah lima tahun aku hidup denganmu, tentu saja aku peduli padamu."
"Oh ya?" Jiaqi menutup kulkas.
"Sudahlah Yufei, jangan terlalu dipikirkan, Allycia bukan siapa-siapa. Lebih baik kamu segera berangkat karena taksi dijam segini susah dicari. Kamu tahu 'kan kalau Aiela tidak ingin kuantar hari ini."
Yufei menghembuskan napasnya dengan kasar, sampai akhirnya ia mengangguk, "Hari ini aku tidak membuat bekal untukmu, dan aku akan mencuci piring setelah mengantar Aiela."
Jiaqi mengangguk paham, "Iya, santai saja."
Yufei meraih tas selempangnya dan berlalu dari hadapan Jiaqi.
"Sayang, ayo kita berangkat," teriak Yufei pada Aiela yang sudah berada dilantai bawah.
Jiaqi tersenyum kecil mengingat nama Allycia, rasanya ingin segera berangkat ke kantor mengingat kalau hari ini Allycia akan berkunjung ke kantornya.
- - -
"Hai, tuan Xiao Ma, apa kabar?" Tuan Wang bersama sekretarisnya, Clarity memasuki ruang pertemuan yang disana sudah terdapat Jiaqi bersama rekan-rekannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
you and my time
Fanfiction❝you're my dream come true.❞ takdir telah mempertemukanku dengan seorang gadis kecil yang memiliki alis, mata, hidung, bibir, bahkan senyuman yang sama dengannya. hampir delapan tahun aku hidup tanpa sosok idola yang aku jadikan sebagai panutan, nam...