twenty six ; i can't control my self

122 22 60
                                    

"MAMA kenapa aku berbeda dari teman-temanku?"

Wanita itu menatap putri semata wayangnya yang baru saja keluar dari kelasnya, "Berbeda bagaimana?"

"Mereka bisa mengingat masa kecil mereka, tapi aku tidak."

"Itu karena kamu sedang sakit, Allycia. Nanti kamu juga akan mengingatnya. Lagipula tidak ada hal-hal manis yang perlu kamu ingat dimasa kecilmu." Wanita itu melangkah mendahului langkah anaknya.

"Tapi ma, aku merasa ada sesuatu yang perlu aku ingat. Mama mau 'kan menceritakan sedikit tentang masa kecilku?" Allycia menatap punggung ibunya dengan penuh harap.

"Tidak. Tidak ada yang perlu diceritakan, Allys."

"Ma, aku menemukan ini diberkas-berkas rumah sakit."

Wanita itu menoleh kebelakang dan mendapati sebuah penjepit rambut yang dikenakan oleh Allycia sebelumnya dirinya dirawat dirumah sakit.

"Lancang sekali, kenapa kamu mengambilnya tanpa seizin mama?!" Wanita itu langsung meraih penjepit tersebut dari tangan Allycia.

"Kenapa ma? Itu kan punyaku, kenapa tidak boleh aku ambil?!"

"Barang-barang yang kamu kenakan sebelum dirawat di rumah sakit, semua itu harus segera dibuang karena akan mendatangkan sial!"

"Jangan dibuang, penjepit rambut itu bagus, ma." Allycia terus merengek berharap sang ibu akan luluh dan mengembalikan penjepit rambut itu kepadanya. Tapi Allycia salah, wanita itu justru membuangnya kedalam tong sampah dan pergi begitu saja.

Allycia berdiri disamping tong sampah dengan air mata yang menggenang dipelupuk matanya. Ia sedikit berjinjit untuk menjangkau tong sampah yang lebih tinggi darinya itu.

"Aku harus menemukannya."

"Allys!"

Allycia mengerjap-ngerjapkan matanya ketika suara seseorang terdengar nyaring dari dalam kamar mandi. Wanita itu langsung berdiri dan menghampiri seseorang yang baru saja memanggilnya tadi.

"Ada apa, Jiaqi?" tanya nya sebelum seseorang yang ada di dalam membuka pintu kamar mandinya lebar-lebar.

"Kecoak!!! Tolong singkirkan itu!!" Jiaqi menatap kecoak itu dengan khawatir. Khawatir jika binatang berdosa itu akan terbang dan mendarat ditubuhnya. Demi apapun Jiaqi benci binatang itu.

Sama halnya seperti Jiaqi, Allycia juga menatap binatang kecil itu dengan tatapan khawatir. Allycia juga takut terhadap kecoak tapi dirinya harus menyingkirkan binatang itu agar mereka bisa beraktivitas dengan nyaman di dalam kamar mandi.

"Apa yang harus aku lakukan?" gumam Allycia.

"Sapu, kamu harus memukulnya dengan sapu agar dia mati," interupsi Jiaqi yang sudah berdiri dibelakang Allycia.

Allycia menggeleng, "Itu sama saja kita membunuhnya, Ma Jiaqi!"

"Memang, binatang seperti dia harus cepat-cepat disingkirkan sebelum dia terbang dan mendarat ditubuhmu."

"Tidak, aku tidak bisa membunuh binatang. Aku akan menyiramnya dengan air sampai dia masuk kedalam selokan."

"Lama! Yang ada binatang itu akan—ALLYS!!" Suara bariton milik Jiaqi langsung terdengar nyaring begitu kecoak tersebut terbang setelah disiram air oleh Allycia.

Jiaqi berlari terbirit-birit mengelilingi kamar Aiela padahal kecoak tersebut hinggap pada tembok. Allycia menahan tawanya, pria yang ia kenal tangguh ternyata sangat lemah ketika dipertemukan dengan binatang yang bernama kecoak. Lucu memang, apalagi ketika Jiaqi terlihat sangat ketakutan rasanya Allycia ingin mencubit pipinya seperti mencubit pipi Aiela.

you and my time  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang