ten : tell me

129 21 19
                                    

KONDISI jalan raya yang cukup padat sama sekali tidak membuat Jiaqi merasa kesal. Biasanya ia akan berkata kasar karena saking bosannya berada didalam mobil sambil menyaksikan paduan suara yang diciptakan oleh klakson-klakson mobil yang bersahutan.

Sebuah lagu berjudul 'what makes you beautiful' milik One Direction telah mengisi keheningan saat ini. Tentu hal itu juga membuat Jiaqi larut dalam melodinya sambil sesekali ikut bersenandung kecil.

"Jiaqi."

Jiaqi menolehkan kepalanya melirik sekilas Yufei yang duduk di jok belakang.

"Hm," balasnya singkat seraya menatap jalanan kembali.

"Kalung itu buat Allycia?" tanyanya to the point.

Jiaqi mengetuk-ngetukkan jarinya pada setir, "Kalau iya kenapa?"

Yufei berdecih, "Bahkan kamu tidak pernah menghadiahi Yingzi kalung semahal itu."

Sontak Jiaqi mematikan musiknya, "Apa maksudmu membahas Yingzi?!" timpal Jiaqi dengan nada yang sedikit kesal. Bukan hal asing lagi kalau Jiaqi sangat sensitif mengenai Yingzi.

"Apa Allycia lebih berarti dari pada Yingzi?"

Jiaqi diam, melirik tajam Yufei dari spion atas dengan gerakan mata cepat. Suasana hati Jiaqi yang tadinya baik-baik saja kini telah memburuk setelah Yufei membahas Yingzi.

"Jawab aku, Jiaqi!" cecar Yufei dengan nada suara yang sedikit meninggi. Persetan dengan Aiela yang sedang tertidur, kali ini Jiaqi benar-benar membuat dirinya tersulut emosi.

"Bisakah kamu tidak membahas Yingzi disini? Dia sudah meninggal. Kenapa kamu terus saja membahasnya, Yufei!" balas Jiaqi dengan tak santai.

Yufei mangut-mangut, "Oh, karena Yingzi sudah meninggal kamu memilih untuk melupakannya begitu? Dan memilih Allycia untuk menggantikan posisinya?!"

"Aku tidak pernah bilang kalau aku melupakannya!"

"Kalau tidak melupakan, kenapa kamu semanis ini pada Allycia. Dan bahkan kamu mengizinkan dirinya tinggal dirumahmu tanpa ikatan yang jelas! Kamu sudah cukup mengkhianati Yingzi!"

"Cukup."

"Yingzi akan kecewa melihat laki-laki yang dicintainya ternyata berpaling darinya. Apalagi perempuan yang akan menggantikan posisinya itu tidak selevel dengannya."

"YUFEI, AKU BILANG CUKUP YA CUKUP!" bentak Jiaqi yang mengejutkan Aiela. Yufei tertegun, baru kali ini dirinya mendapati Jiaqi semarah ini, apakah dia ada salah kata sampai membuat Jiaqi semarah ini?!

"Keluar dari sini," desis Jiaqi yang cukup tajam. Yufei masih bergeming.

"KELUAR DARI SINI, APA KAMU TULI, HAH?!" ulangnya dengan suara yang sangat keras.

Dengan rasa takut, Yufei langsung keluar dari mobil Jiaqi sebelum laki-laki itu semakin marah dan entah apa jadinya nanti. Persetan dengan Aiela, Yufei lebih memikirkan nasibnya dari pada Aiela.

Jiaqi kembali menjalankan mobilnya dengan kecepatan normal. Sementara itu Aiela duduk dipojokan sambil memeluk tasnya yang bergambar beruang. Baru kali ini Aiela mendapati papanya semarah ini. Bayangan mengenai kejadian beberapa hari yang lalu kembali terlintas, dimana Jiaqi hendak memukulnya namun nasib baik masih berpihak padanya. Aiela takut kalau papanya itu akan menyakitinya, secara hanya ada mereka berdua disini. Aiela menangis dalam diam, ia membungkam mulutnya agar tidak mengeluarkan suara sedikitpun.

Setelah menghabiskan waktu selama lima belas menit, akhirnya mobil Jiaqi berhenti tepat di pekarangan rumahnya. Tanpa disuruh, Aiela segera keluar dan dari mobil papanya. Sementara itu, Jiaqi tidak peduli pada putrinya yang sudah pergi mendahuluinya.

you and my time  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang