TERHITUNG sudah hampir lima hari sejak kepergian Jiaqi ke London Allycia belum juga mendapat kabar mengenai laki-laki itu. Selama berada disana Jiaqi jarang sekali membuka ponselnya lantaran sangat sibuk, jangankan untuk membuka ponsel, makan saja jika dirinya sempat.
Wanita itu menatap kosong pemandangan yang ada dihadapannya, dari balkon kamar ia menerawang segala aktivitas yang dilakukan oleh Jiaqi sampai pria itu lupa untuk membalas pesannya. Tentu saja Allycia sangat tahu bahwa pria itu sangatlah sibuk tapi bodohnya ia terus berharap bahwa Jiaqi akan menghubunginya dan berkata, aku baik-baik saja, jangan khawatir.
Karena merasa bosan didalam apartemen, Allycia memutuskan untuk pergi jalan-jalan di taman kota yang tak jauh dari kediamannya.
Di sepanjang jalan meninggalkan apartemen, senyuman itu tak juga luput dari paras cantiknya. Ia tak segan mengumbar senyum untuk menyapa anak-anak yang berlalu lalang dihadapannya. Di sore hari seperti ini, banyak sekali anak-anak yang menghabiskan waktunya untuk bermain skateboard.
"Jangan mengumbar senyum sembarangan, aku iri melihatnya."
Allycia menoleh begitu suara berat itu menyapa indera pendengarannya. Ia sedikit terkejut dengan kedatangan laki-laki itu.
"Chengxin?"
Chengxin menoleh sekilas, "Ya?"
Allycia semakin lebar mengumbar senyumnya, "Sejak kapan kamu ada disini?"
"Sejak tadi, tapi kamu tidak menyadarinya."
Allycia menggaruk kepalanya kikuk, "Oh, maaf, by the way kamu kesini dengan siapa?"
Pria bersetelan jas lengkap itu menunjuk seorang anak perempuan yang sedang berkutat dengan skateboard nya.
"Aku kesini bersamanya."
"Dia siapa?" tanya Allycia sedikit ingin tahu lantaran wajah gadis itu memiliki kemiripan dengan Chengxin.
"Dia keponakanku, anak kedua dari kakakku. Jangan heran kalau kami memiliki sedikit kemiripan," kekeh Chengxin seolah ia bisa membaca pikiran Allycia sedemikian rupa. Pria itu menjatuhkan pantatnya diatas kursi taman yang terletak di sepanjang trotoar jalan.
Allycia mengangguk paham, ia pun menyusul Chengxin mendudukkan diri, "Dia cantik sekali."
"Iya, sama seperti Aiela 'kan?"
Allycia terdiam begitu mendengar nama itu. Ingatan mengenai cara nyonya Ma memperlakukannya membuat dadanya sedikit terasa nyeri. Padahal Allycia ingin sekali menemui Aiela yang mungkin saja sedang kesepian, tapi niatnya memudar mengingat bahwa nyonya Ma sekarang tak menyukainya.
"Kenapa diam?"
Allycia menoleh menatap Chengxin, "Tidak ada."
"Oh," responnya tanpa ingin membahasnya lebih dalam.
Kini mereka memilih untuk saling diam, mata mereka fokus mengamati keponakan Chengxin yang sangat lihai mengendalikan skateboard-nya. Dia sangat keren.
"Allys, apa kamu sudah mengetahui sesuatu mengenai Jiaqi akhir-akhir ini?" ucap Chengxin tiba-tiba membuat wanita yang duduk disebelahnya itu menoleh antusias.
"Apa?" jawabnya cepat. Sepertinya Chengxin tahu bahwa Allycia sangat ingin tahu mengenai kabar Ma Jiaqi. Ya setidaknya kabar bahwa karir pria itu baik-baik saja.
"Baru-baru ini muncul sebuah rumor tentang kedekatan Ma Jiaqi dengan seorang model asal Polandia bernama Bianka Dorota."
Deg!
"What?! dimana kamu melihatnya?" tukas Allycia yang tampak kaget dengan munculnya rumor itu.
"Dari media sosial, kamu tidak tahu? Aku kira kamu sudah tahu, makanya aku ingin membahasnya denganmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/293241177-288-k854569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
you and my time
Fiksi Penggemar❝you're my dream come true.❞ takdir telah mempertemukanku dengan seorang gadis kecil yang memiliki alis, mata, hidung, bibir, bahkan senyuman yang sama dengannya. hampir delapan tahun aku hidup tanpa sosok idola yang aku jadikan sebagai panutan, nam...