HARUSNYA pesta malam ini akan menjadi pesta yang menyenangkan karena tuan Bastian Platers akan memperkenalkan Ma Jiaqi kepada seluruh tamu undangan sebagai calon menantunya. Tentu dia sangat bangga memiliki calon menantu seperti Jiaqi. CEO muda, tampan, genius, dan sangat pintar. Tapi malam ini malah menjadi malam yang Jiaqi benci karena membuatnya merasa tertekan. Ia seperti diikat dengan sebuah rantai besar yang membuatnya tak bisa bergerak.
"Dia terlalu malaikat untuk menjadi manusia," ungkap seorang wanita bergaun merah muda itu sambil menyeruput wine-nya.
"Tapi Bianka juga cantik, mereka seimbang," timpal salah satunya.
Bianka terkekeh, "Sudah cukup. Kalian membuatku malu."
Dua perempuan itu terkekeh, "Kau beruntung, Bianka. Kau harus bersyukur berlipat ganda karena memiliki suami seperti Alexander Ma."
Lagi-lagi Bianka hanya tertawa, "Aku sangat bersyukur. Tapi ada satu yang membuatku tak bersyukur." Rautnya berubah menjadi muram.
"Apa itu?" timpal wanita bergaun merah muda itu penasaran.
Tiba-tiba yang satunya menepuk lengannya, "Jangan bertanya macam-macam."
"Ya, maafkan aku."
Di ujung saja tampak seorang Ma Jiaqi sedang melangkah menyusuri karpet merah yang entah akan membawanya kemana. Yang jelas ia hanya ingin menyendiri.
"Alex!" panggil seseorang yang membuat Jiaqi menoleh ke belakang.
"Ada apa?" ketusnya.
Bianka tersenyum, "Apa kau tidak ingin berdansa denganku? Lihatlah, ayah juga menyewa DJ untuk memeriahkan pesta malam ini."
"Aku tidak tertarik."
"Kau masih marah padaku?" Kedua sudut bibir Bianka melengkung kebawah, tampaknya wanita itu sedang bersedih.
"Ya! Aku ingin pulang, besok jadwalku padat jadi aku harus beristirahat." Jiaqi sedikit merapikan tuxedonya sambil melangkah meninggalkan Bianka yang hanya diam mematung.
Bianka memandangi punggung Jiaqi yang semakin jauh dari pandangannya. Dalam hati ia merasa kecewa yang amat dalam lantaran pria itu menikahinya hanya berlandaskan balas budi dan tidak lebih dari itu. Bianka yakin ia bisa membuat seorang Ma Jiaqi mencintainya dan merobohkan segala dinding besar yang ada diantara mereka serta melelehkan gunung es yang menyelimuti hati pria itu. Bianka cantik, dia juga memiliki banyak cara untuk memikat kaum laki-laki. Ya, Bianka pasti bisa!
- - -
"Bibi, apa malam ini Aiela akan ketemu dengan papa?" tanya gadis kecil berkuncir dua itu kepada Allycia yang menggandeng tangannya.
Allycia mengangguk, "Iya sayang."
"Yey!" pekik gadis itu kegirangan seolah ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan papanya itu.
Allycia mengulum senyum, "Apa kamu senang, eum?"
"Senang sekali, aku sudah lama tidak bertemu papa."
Allycia mengusap surai gadis itu dengan lembut, "Papa akan segera pulang, kita tunggu sebentar lagi, okey?"
Tanpa menunggu lama, tampak seorang pria tengah melangkah menyusuri lorong hotel dengan pandangan yang tertuju pada ponselnya. Tak hanya itu, ia juga dikawal oleh beberapa asistennya dibelakang.
Dan hal itu membuat kedua bola mata Aiela berbinar. Gadis itu segera berlari menghampiri pria tersebut dengan kegirangan.
"Papa!" teriaknya yang menggema disepanjang lorong hotel. Pria dengan tuxedo hitam itu mengangkat wajah, ia sedikit terkejut dengan kehadiran gadis kecil yang saat ini sedang berlari menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
you and my time
Fanfiction❝you're my dream come true.❞ takdir telah mempertemukanku dengan seorang gadis kecil yang memiliki alis, mata, hidung, bibir, bahkan senyuman yang sama dengannya. hampir delapan tahun aku hidup tanpa sosok idola yang aku jadikan sebagai panutan, nam...