"WHAT THE FUCK!"
Allycia sontak mendekat, "Ada apa?" ungkapnya yang diliputi oleh rasa khawatir.
Tangan Jiaqi bergetar seiring dengan jantungnya yang berdebar kencang. Ibu jarinya terus bergerak untuk menggeser kebawah sembari membaca setiap artikel yang memuat berita kecelakaan, yang tak lain dan tak bukan adalah berita kecelakaan yang menimpa Allycia beberapa tahun yang lalu.
"Orang jahat mana yang sengaja mengumpulkan semua datanya ditempat ini?" lirih Jiaqi yang tak sanggup membaca setiap artikel yang mungkin saja memuat jutaan berita.
Kini Jiaqi memantapkan hatinya untuk membaca artikel tersebut, barang kali ia menemukan jawaban mengenai siapa si pelaku sialan itu.
Kecelakaan itu menimpa gadis kecil berusia delapan tahun yang kini dikabarkan langsung dilarikan ke rumah sakit dan mengalami hilang ingatan ringan. Anak itu bernama Allycia, murid dari sekolah xxxxx yang—— Di duga kecelakaan itu terjadi karena kelalaian sang sopir yang mengendarai bus nya dengan kecepatan tinggi tanpa haluan.
Jiaqi membungkam mulutnya dengan talapak tangan. Tapi semua itu percuma, ia tak menemukan siapa pelakunya dari sebagian artikel yang sudah ia baca. Dan satu-satunya cara agar ia bisa tahu akan semua itu hanyalah Dean kuncinya.
Pria itu sontak mendial nomor ponsel milik asistennya itu.
"Hallo sir."
"Dari mana kau dapat semua itu?"
Diseberang sana Dean tampak terbungkam, tapi disisi lain dadanya sungguh membuncah.
"Saya akan mengatakannya, tapi anda harus berjanji untuk tetap tenang dan bisa berpikir jernih."
"Katakan saja."
"Tuan Ma Jiacheng."
JEGLARZZZ
Untuk kedua kalinya tubuh Jiaqi serasa disambar petir dengan begitu hebatnya. Ia mendelik kaget bukan main sekaligus bertanya-tanya mengapa kakaknya itu menyimpan file yang sejak lama ia cari. Dan mengapa ia ikut campur tangan pada hal yang tak seharusnya ia tangani?
Jiaqi meremat surainya, "Dia——"
"Tetap tenang, sir. Kita akan menyelesaikannya dengan rapih."
"Tidak. Tidak, Dean. Aku harus menyelesaikannya sekarang!"
"Tu—Tunggu dulu, si———"
Sambungan telepon antara keduanya sontak terputus. Jiaqi memasukkan ponselnya ke dalam saku kemudian menarik tangan Allycia agar pergi mengikutinya.
"Jiaqi, ada apa?" Allycia yang bingung pada tingkah suaminya pun terus bertanya-tanya. Namun tidak sama sekali bagi Jiaqi untuk menjawab semua pertanyaannya.
Mobil yang saat ini mereka kendarai melaju dengan begitu kencangnya. Kepala pria itu tidak lagi berjalan dengan normal, pikirannya hanya terisi dengan rasa kesal, kecewa, dan penuh tanda tanya tentunya. Tanda tanya yang sepertinya ia bisa menjawabnya sendiri, tapi ia menuntut kejelasan pada kakak kembarnya. Saat ini juga.
"Kita akan pulang hari ini."
Allycia menoleh, "Pulang?"
Jiaqi tak menyahutnya. Sedikit ambigu memang. Bahkan Allycia belum paham dengan maksud pria itu setelah mengatakan 'pulang'. Pulang ke hotel atau ke China?
Tapi persetan, Allycia tahu bahwa suaminya sedang berada dalam kondisi yang tidak baik-baik saja. Alangkah baiknya ia diam dan menurut, dari pada ia menciptakan masalah baru yang bisa saja membuat hubungannya dengan Jiaqi sedikit terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
you and my time
Fanfiction❝you're my dream come true.❞ takdir telah mempertemukanku dengan seorang gadis kecil yang memiliki alis, mata, hidung, bibir, bahkan senyuman yang sama dengannya. hampir delapan tahun aku hidup tanpa sosok idola yang aku jadikan sebagai panutan, nam...
