CHENGXIN tersenyum miring, "Aku kira seorang Ma Jiaqi akan berdiri teguh diatas gengsinya, ternyata aku salah."
Sontak semua terdiam, menyisakan alunan musik klasik yang mengalun indah memenuhi ruangan ini. Jiaqi tersenyum simpul.
"Seorang leader yang baik tidak akan berdiri kokoh diatas sifat egoisnya, bukan?" jawabnya dengan santai.
Chengxin membalas senyuman itu, "Aku suka jawabanmu, Ma Jiaqi." Keduanya saling melempar senyum membuat hati anggota lainnya sedikit menghangat.
"Aku rasa, kamu memiliki sesuatu yang perlu kamu ceritakan kepada kami?" selidik Chengxin yang membuat Jiaqi sedikit was-was dan melayangkan tatapan tak terbaca kearah Chengxin.
"What do you mean?"
"I mean... kejadian lima tahun yang lalu."
Jiaqi masih diam, jemarinya bergelatuk diatas meja kemudian saling tertaut, "Kenapa tiba-tiba kalian menanyakan itu?" Jiaqi menatap mereka satu persatu dengan tatapan yang penuh selidik.
"Ada sedikit keganjalan pada kasusmu. Akan bersalah sekali jika kami hanya diam saja melihat keganjalan seperti ini, right?" jawab Chengxin dan diangguki oleh yang lainnya.
Jiaqi kembali bungkam membiarkan teman-temannya itu menunggu penjelasannya. Pikirannya kalut, perasaannya terasa tak nyaman jika dirinya harus menceritakan kejadian lima tahun lalu yang selama ini berusaha ia lupakan. Kejadian yang akan membuatnya trauma.
"Baiklah jika tidak ing—"
"Aku dijebak," potong Jiaqi cepat sebelum Chengxin menyelesaikan kata-katanya.
"Dijebak bagaimana?" sahut Yaowen yang merasa ingin tahu mengenai kasus yang sudah menimpa leader group nya itu.
Jiaqi menarik napas pelan, "Ada oknum yang memang sengaja merencanakan semua ini."
BRAKKK!!
Yingzi memejamkan matanya ketika pintu ruangan ini ditutup dengan kasar oleh seseorang yang sudah menyeretnya masuk kedalam ruangan ini. Ruangan ini tidak buruk selayaknya gudang penyiksaan, melainkan ruangan ini bagus, seperti kamar hotel. Wait, hotel?
Yingzi membuka matanya lebar-lebar, sesekali ia menggeleng pelan agar indera penglihatannya itu berkerja dengan normal, tapi sayangnya kepala serta indera penglihatannya itu telah terpengaruh oleh alkohol yang ia minum tadi, semua itu ia lakukan karena ia tak tahu jika cairan itu merupakan alkohol berkadar tinggi.
Yingzi memijat pelipisnya berkali-kali hingga ia merasakan pergerakan seseorang yang menarik pergelangan tangannya. Awalnya Yingzi terkejut, namun sesaat ia merasa lega ketika ia tahu siapa pelakunya, sahabatnya sendiri.
"Ma Jiaqi?" beonya, "Kamu disini juga?" kekehnya yang mulai kehilangan kesadaran.
Jiaqi tak menjawab, tubuhnya sedang dikendalikan oleh sesuatu yang sudah disuntikkan kedalam tubuhnya beberapa menit yang lalu. Jiaqi berusaha menguasai dirinya ketika melihat Yingzi tapi semuanya gagal. Jiaqi mendudukkan dirinya, menatap Yingzi dengan tatapan sayu dan dalam.
"Jiaqi, kau kenapa?" ucap Yingzi yang masih delapan puluh persen sadar. Jujur gadis itu merasa khawatir dengan kondisi sahabatnya yang mulai terlihat aneh. Apakah Jiaqi mabuk? Begitu pikirnya.
"Yingzi." Suara berat dan serak milik Jiaqi terus meraung-raung menyebut nama Yingzi yang duduk dihadapannya. Jiaqi masih berusaha agar cairan itu tidak mempengaruhi semua yang ada pada dirinya. Awalnya ia bisa, tapi lama kelamaan semuanya gagal. Cairan itu telah menguasai diri Jiaqi seratus persen, membuat Jiaqi melakukan sesuatu yang tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang remaja yang belum menikah.
KAMU SEDANG MEMBACA
you and my time
Fanfiction❝you're my dream come true.❞ takdir telah mempertemukanku dengan seorang gadis kecil yang memiliki alis, mata, hidung, bibir, bahkan senyuman yang sama dengannya. hampir delapan tahun aku hidup tanpa sosok idola yang aku jadikan sebagai panutan, nam...