SUARA yang timbul dari pintu terbuka membuat wanita yang tadinya sedang melipat baju menjadi terjeda untuk beberapa detik.
"Letakkan itu disitu saja," ujar Jiaqi sambil menunjuk rak sepatu yang terletak didekat pintu utama.
Yufei menggeser pakaian Aiela yang sudah terlipat sempurna, lantas ia bangkit berdiri untuk melihat siapa yang datang. Dari aroma parfumnya, tamunya kali ini pasti seorang wanita. Itulah ciri khas dari Allycia, orangnya belum tampak pun aroma parfumnya sudah tercium.
Yufei mendekat dan langkahnya langsung terhenti ketika seorang wanita dengan tinggi semampai masuk kedalam rumah. Yufei sempat menganga melihat visual dari wanita itu yang dapat dibilang 'sangat cantik'. Hidung mancung, mata yang berbinar, bibir merah, dan kulit yang putih. Oh iya, jangan lupakan postur tubuhnya bak seorang model.
"Allycia, perkenalkan dia Yufei. Xie Yufei lebih tepatnya. Dia baby sitternya Aiela," jelas Jiaqi sambil menunjuk Yufei yang masih tertegun.
Allycia tersenyum tipis, "Hai, perkenalkan aku Allycia. Salam kenal, Yufei." Allycia mengulurkan tangannya.
Yufei menatap uluran tangan itu dengan sinis, "Salam kenal, Yufei," balasnya tanpa menjabat uluran tangan Allycia. Karena sadar bahwa jabatan tangannya tidak dibalas, Allycia pun menurunkan tangannya.
"Yufei, boleh aku minta tolong?" ucap Jiaqi sambil melepas arlojinya.
"Apa?"
"Tolong bersihkan kamar yang terletak didekat kamarnya Aiela. Tata serapi mungkin karena kamar itu akan ditempati oleh Allycia untuk sementara waktu."
Yufei berdecih, "Maaf, tapi aku bukan pembantu."
Allycia berdehem, "Tidak apa-apa, aku akan bersihkan sendiri." Baru mau melangkah, Jiaqi sudah lebih dulu mencegahnya.
Jiaqi menatap Yufei tajam, "Kerjakan atau pekerjaanmu akan terancam!"
Yufei membulatkan matanya, apa-apaan? Jiaqi sudah berani mengancamnya? Oh astaga, demi apapun Yufei sangat benci ketika dirinya sudah terancam. Perlu ia garis bawahi, Jiaqi sendiri tidak pernah bermain-main dengan ucapannya, itu artinya apapun yang keluar dari mulut Jiaqi harus ia patuhi atau dirinya akan terancam.
"It's okey!" Yufei membalikkan badannya untuk membereskan pakaian Aiela yang sudah terlipat dengan rapi.
"Emm, Yufei, biar aku saja yang mengurus pakaian Aiela," ujar Allycia sambil menghampiri Yufei.
"Tidak usah, terima kasih!" ketusnya seraya mengangkat keranjang berisi pakaian Aiela kemudian pergi menaiki tangga.
Setelah Yufei hilang dari pandangannya, Allycia kembali menghampiri Jiaqi, "Sepertinya Yufei tidak suka dengan kedatanganku," ujarnya dengan sedih.
"Sudah, jangan dipikirkan, lagi pula setuju atau tidak keputusannya sama sekali tidak penting. Ini rumahku dan aku yang berhak atas segalanya," jawabnya sambil melepas jas yang membuatnya gerah seharian.
"Em, sini biar aku saja." Allycia meraih jas Jiaqi dan disampirkan pada lengannya.
- - -
Hari sudah semakin sore, dan bodohnya Jiaqi malah ketiduran di sofa depan televisi. Hmm, harusnya ia membawa Allycia beradaptasi dengan lingkungan barunya, bukan malah tertidur.
"Allycia!!! Allycia!! Kamu dimana sih?!!" teriaknya dengan keras, namun tak kunjung mendapat balasan dari wanita itu.
"Astaga, dimana anak itu?! Apa Yufei sudah mengaduknya menjadi bubur?! Allyciaa!! Astaga, demi Liu Jin hidup lagi kalau aku menemukanmu aku akan-" Ucapan Jiaqi terhenti ketika matanya tertuju pada seorang wanita sedang menyirami taman di halaman depan. Perlahan-lahan Jiaqi menghampiri wanita itu yang sedang bermain-main dengan air bersama putri kesayangannya, Aiela.
![](https://img.wattpad.com/cover/293241177-288-k854569.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
you and my time
Fanfiction❝you're my dream come true.❞ takdir telah mempertemukanku dengan seorang gadis kecil yang memiliki alis, mata, hidung, bibir, bahkan senyuman yang sama dengannya. hampir delapan tahun aku hidup tanpa sosok idola yang aku jadikan sebagai panutan, nam...