sixteen ; do you love me?

168 25 31
                                        

"PERFECT." Hanya satu kata itu saja yang keluar dari mulut Jiaqi sebagai apresiasi terhadap penampilan Allycia malam ini. Yang jelas, tatapannya itu tak bisa lepas dari gerak-gerik Allycia.

Dengan balutan off shoulder dress berwarna merah marun dengan panjang diatas lutut dan dipadukan dengan heels berwarna hitam mampu menghipnotis seorang Ma Jiaqi akan pesona seorang Allycia yang selama ini tertutupi oleh sikap polos nan lugu wanita itu.

Tak hanya itu, rambut panjangnya yang tergerai, make up natural, serta perhiasan yang melengkapi kecantikannya malam ini telah menjadi nilai plus tersendiri bagi penampilan wanita itu.

Jiaqi bangkit berdiri dari duduknya. Pria dengan balutan tuxedo berwarna merah marun —senada dengan gaun Allycia— itu tersenyum menatap wanita yang sekarang berdiri dihadapannya, sangat cantik. Jiaqi melirik arlojinya dan jarum jam telah menunjukkan pukul tujuh malam, itu artinya pesta sudah dimulai.

"Mau berangkat sekarang, nona?" tanya Jiaqi dengan bercandanya.

Allycia terkekeh, "Kita pamit sama mama dulu, okay?"

Jiaqi mengangguk tanda setuju, lantas mereka mendatangi taman belakang yang mana disana terdapat Nyonya Ma, Jiacheng, dan Aiela.

"Papa sama bibi mau kemana?" tanya Aiela begitu menyadari kedatangan Jiaqi dan Allycia. Sontak Nyonya Ma dan Jiacheng menoleh kearahnya, mereka bangkit berdiri dan menghampiri Jiaqi dan juga Allycia.

Sempat mereka terdiam dengan pandangan dari bawah ke atas, hingga akhirnya nyonya Ma melayangkan sebuah pertanyaan, "Mau nge-date?"

Jiaqi menggeleng cepat, menampik pikiran-pikiran diluar nalar yang akan timbul diotak mereka, "Kami mau datang ke acara pesta. Jeremy hari ini berulang tahun."

Jiacheng melebarkan matanya, "Pria itu? Dia sedang berulang tahun dan tidak mengundangku?!" ungkapnya tak percaya. Ada rasa kesal karena temannya itu tidak mengundangnya.

Jiaqi terkekeh, "Dia tidak tahu kalau gege ada disini. Jadi dia hanya mengundangku. Apalagi gege 'kan termasuk CEO paling sibuk sedunia," sindirnya yang membuat Jiacheng memukul lengannya.

"Adik sialan."

"Yasudah, kalian cepat-cepat berangkat sebelum jalanan semakin padat. Jiaqi, jangan mabuk lagi, jaga Allycia sebaik mungkin, okay?" tutur Nyonya Ma pada putranya itu. Jiaqi mengangguk, "Tentu saja."

Kini Aiela menarik tangan papanya, "Aiela ikut!" rengeknya. Lantas Jiaqi berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan Aiela, "Sayang, ini bukan pesta untuk anak kecil, ini pesta orang dewasa. Aiela tidak boleh ikut."

Aiela mengerucutkan bibirnya kesal, "Kata papa aku sudah besar, kalau sudah besar itu tandanya aku sudah dewasa, iya kan, bi?" Aiela menatap Allycia untuk meminta validasi. Allycia menggeleng, "Tidak sayang, kamu masih anak-anak. Aiela dirumah saja, ya?"

Raut Aiela berubah menjadi muram, "Tapi Aiela ingin ikut."

Allycia merendahkan tubuhnya, "Nanti, ya? Kalau Aiela berulang tahun nanti kita bikin pesta sendiri, setuju?"

Aiela kembali tersenyum, "Setuju!"

"Kalau begitu, papa sama bibi mau pergi dulu, ya? Aiela dirumah saja sama paman dan nenek. Jangan nakal." Jiaqi bangkit dari posisinya dan kembali menatap mama serta kakak kembarnya itu, "Aku berangkat." Mereka mengangguk dan Jiaqi melangkah keluar diikuti oleh Allycia dibelakangnya.

-  -  -

Allycia mengedarkan pandangannya memperhatikan seisi gedung yang tertata dengan rapi. Ruangan yang di dominasi oleh warna gelap itu membuat Allycia teringat akan novel-novel bergenre mafia yang pernah ia baca. Ia terkikik begitu mengingat beberapa scene yang memuat tentang tokoh utamanya yang membawa kekasihnya untuk datang ke acara party dan tidak boleh jauh-jauh darinya.

you and my time  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang