Author's pov
PAGI-pagi sekali Allycia bangun dari tidurnya dan bersiap untuk datang ke kantor barunya hari ini. Rasanya tidak percaya kalau ternyata hari ini ia sudah bisa bekerja di kantor barunya.
Sambil merapikan kemejanya, sesekali ia membayangkan betapa menyenangkan bertemu dengan bos baru, teman-teman baru, dan pengalaman baru tentunya. Lagi-lagi wanita berusia 24 tahun itu tersenyum.
Ia berjalan mundur beberapa langkah dari cermin untuk meneliti penampilannya sambil sesekali memutar setengah tubuhnya berkali-kali. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja, tentu ia tidak mau ada kekurangan sedikitpun pada penampilannya. fyi, Allycia memang sangat memperhatikan penampilan.
"Oh iya, arloji," gumamnya sambil menelusuri meja yang menjadi tempat menaruh barang-barangnya sementara. Maklum, kemarin ia terlalu lelah jadi tidak sempat untuk berberes.
"Oh iya, di tas!" monolognya sembari membuka tas kecil yang menjadi pelengkap ketika ia pergi.
Dibukanya tas itu dan ia terdiam untuk beberapa saat tatkala ia mendapati sebuah arloji laki-laki yang lupa ia kembalikan kepada pemiliknya. Allycia mengangkat arloji itu setinggi matanya sambil sesekali meneliti benda itu.
"Aku lupa mengembalikannya pada Jiaqi, pasti dia mencarinya." Allycia kembali memasukkan benda itu kedalam tasnya.
FLASHBACK ON
"Allyss, saya ke toilet sebentar, ya? saya titip minumannya, semuanya sudah saya bayar."
Allycia mengangkat wajahnya menatap Jiaqi yang tiba-tiba bangkit dari duduknya. Lantas ia mengangguk.
"Iya Tuan, santai saja."
"Oh iya, satu lagi." Jiaqi menarik lengan tuxedonya dan melepas arloji yang melilit pergelangan tangannya.
"Saya titip ini, ya?" lanjutnya.
Allycia mengangguk dan menerima benda itu dengan senang hati, "Baik."
FLASHBACK OFF
Allycia menepuk jidatnya, penyakit pelupa memang susah sembuh dan tidak ada obatnya. Jadi sekarang ia harus apa? ia yakin kalau benda itu harganya tidaklah murah. Oh ayolah, kenapa Allycia jadi bingung sendiri?
"Bagaimana caranya aku bisa mengembalikan benda ini, secara aku tidak tahu dimana Jiaqi tinggal." Allycia memandangi jarum jam pada arloji itu yang terus bergerak.
"Ahh... Entahlah, aku harus segera pergi sebelum terlambat." Buru-buru Allycia memasang jam tangannya dan memakai sepatunya.
- - -
"Aiela, cepat kelarkan sarapanmu, papa tunggu di depan, ya?" Jiaqi melangkah meninggalkan meja makan yang hanya tersisa Aiela saja bersama sarapannya.
"Papa...," panggil Aiela dan membuat pria 25 tahun itu menoleh menatap paras manis putrinya.
"Iya sayang, ada apa?"
"Aku ingin dikepang dua," ucapnya sambil mengerucutkan bibir.
Jiaqi melangkah menghampiri putrinya dan mengusap puncak kepalanya dari atas ke bawah menyusuri rambut panjang Aiela.
"Bibi Yufei 'kan sedang cuti, jadi untuk beberapa hari kedepan kamu harus terbiasa dengan rambut tergerai."
"Yahh...." gerutu Aiela sambil menyantap sarapannya. Jiaqi hanya mampu terkekeh sambil mengecup ringan pipi putrinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
you and my time
Fanfiction❝you're my dream come true.❞ takdir telah mempertemukanku dengan seorang gadis kecil yang memiliki alis, mata, hidung, bibir, bahkan senyuman yang sama dengannya. hampir delapan tahun aku hidup tanpa sosok idola yang aku jadikan sebagai panutan, nam...