"ALLYSSSS."
Suara teriakan yang cukup kencang itu membuat Allycia sedikit berlarian menuju ke kamarnya.
"Ada apa?" tanyanya setelah tiba di tepi ranjang dan mendapati sang suami sudah terduduk meratapi celananya yang basah.
"Aiela, kau—" Ucapan Jiaqi terpotong melihat seorang gadis dengan menggenggam segelas susu yang sekarang tinggal tersisa setengah gelas.
"Kenapa Aiela bisa ada disini?" tanya Jiaqi terheran-heran.
"Aku menjemputnya kemari sekalian ke supermarket beli sayur-sayuran," jawabnya sambil mengusap surai halus Aiela.
Gadis kecil itu menunduk, "Papa, Aiela minta maaf. Aiela gak sengaja."
"Tadi aku meminta Aiela untuk membangunkanmu karena ini sudah siang. Dan aku juga memintanya untuk mengantarkan susu ini padamu."
"Tapi Aiela gak sengaja kesandung tadi, jadi susunya tumpah," imbuh Aiela sambil mengamati sendal Jiaqi yang letaknya tak beraturan.
Jiaqi meringis, "Tumpah ditempat yang tak tepat," gumamnya.
Allycia terkekeh, "Sudahlah Jiaqi, lebih baik kau cepat-cepat mandi kemudian sarapan. Aiela sampai sekarang belum sarapan hanya gara-gara menunggumu," cibirnya membuat atensi Jiaqi teralih pada Aiela.
"Sayang, papa minta maaf sudah bangun terlambat. Salahkan mamamu itu," ujarnya sambil melirik Allycia sengit.
"Kenapa aku yang disalahkan?!" protes Allycia tak terima.
"Iya, kenapa mama yang disalahkan? Kan papa sendiri yang bangun terlambat. Pasti papa sibuk kerja, iya 'kan?" ucap Aiela membela sang mama.
Jiaqi membuang napas berat, "Anak kecil tidak perlu tahu urusan orang dewasa. Aiela bantuin mama bikin sarapan, ya? Papa mau mandi dulu." Jiaqi mengecup singkat kening Aiela.
Kemudian berdiri dan menatap Allycia, "Buatkan aku omelette, okay honey?"
"Iya, akan kubuatkan untukmu."
"Thank you, Mrs. Ma."
Cup.
"JIAQI!" tegur Allycia ketika Jiaqi menciumnya tanpa aba-aba.
"Kenapa? Aku hanya mengambil jatah morning kiss."
"Ada Aiela disini!" ucapnya dengan suara tertahan. Jiaqi tertawa, "Melihat orang tuanya romantis dapat membuat mental seorang anak membaik."
"Tapi tidak seperti ini juga, Ma Jiaqi!"
Jiaqi tersenyum tipis, "Okay, aku minta maaf." Jiaqi berlalu dari hadapan Allycia dan pergi menuju walk in closet yang sudah terhubung dengan bathroom.
Allycia bergidik ngeri melihat kelakuan Jiaqi, ia segera menggiring Aiela untuk pergi bersamanya.
Diperjalanan menuju dapur, tiba-tiba Aiela bertanya, "Memangnya kenapa Aiela gak boleh lihat, ma?"
"Apanya, sayang?"
"Tadi mama bilang kalau mau cium gaboleh di depan Aiela, memangnya kenapa?"
BLANK!
Allycia terbungkam tak dapat menjawab. Kedua bola matanya bergerak kesana kemari untuk mencari jawaban dari topik yang sedang dibahas.
"Mama, ayo jawab!" desak Aiela sambil mengguncang tangannya.
Demi Tuhan, Jiaqi memang sialan!
Allycia berjongkok guna menyamakan tingginya dengan Aiela, diusapnya pipi bulat gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
you and my time
Fanfic❝you're my dream come true.❞ takdir telah mempertemukanku dengan seorang gadis kecil yang memiliki alis, mata, hidung, bibir, bahkan senyuman yang sama dengannya. hampir delapan tahun aku hidup tanpa sosok idola yang aku jadikan sebagai panutan, nam...