78.ACHTUNDSIEBZIG

206 24 4
                                    

Baru saja dirinya merasa 'hidup',
namun kini 'kehidupan' itu telah habis terampas oleh sebuah keegoisan.
-Evanescence-

HAPPY READING, PEEPS!

~

Luna berjalan dengan lesu serta wajah yang ditekuk saat menghampiri teman-temannya.

Kehadiran Luna mengundang tanda tanya besar oleh mereka. Pasalnya, Luna hanya datang sendirian.

Ke mana El?

Rachel merasa ada hal yang tidak beres. Lalu, ia berinisiatif mendekati Luna. "Lun? Pacar lo ke—"

Bruk

Bola mata sang kakak melebar, disertai pekikan dari kedua temannya.

Luna pingsan di pelukan Rachel yang sebelumnya ingin memegang kedua bahu si bungsu.

"LUNA!" Pekikan ketiga gadis tersebut membuat Bryan yang baru saja kembali dari membeli minuman menjadi terkejut.

Laki-laki itu berlari menghampiri mereka.

"ADA APA?!" Bryan panik lalu refleks membuang kaleng minuman yang masih penuh tersebut ke sembarang arah.

"Bryan! Bantuin aku!" Rachel menahan tubuh Luna yang dibantu oleh Acha.

Nabilla menggigit jempolnya sembari menatap Luna yang pingsan. Kenapa tiba-tiba seperti ini?

Apa yang sedang terjadi?

Gadis pinky itu mengedarkan pandangan. Berusaha mencari keberadaan El yang tidak juga kembali.

Saking sibuknya mencari El, Nabilla tidak sadar bahwa Luna sudah menjauh digendong oleh Bryan. Meninggalkan dirinya dan Acha.

"Nabilla! Lo ngapain bengong, anjir?! Ayo ikut mereka!" Acha sedikit berteriak.

Nabilla menoleh. "Lo duluan aja, nanti gue susul."

Alis Acha menyatu. Ia merasa bingung untuk beberapa saat, namun akhirnya gadis itu mengangguk. "Oke. Jangan lama-lama!" titahnya lalu berlari menuju parkiran motor.

~

Nabilla menjalankan mobilnya dengan pelan, mencoba mencari El yang ia pun tidak tahu di mana keberadaan laki-laki tersebut.

"Lo ke mana, sih?!" Nabilla menepuk setirnya kesal.

Namun, beberapa saat kemudian iris Nabilla melebar ketika mendapati sosok laki-laki berjaket hitam yang sedang berjalan dengan langkah lebar.

Tiiit

Nabilla membunyikan klaksonnya, membuat El berhenti lalu membalikkan badan. Ekspresi terkejut itu dapat Nabilla tangkap walau hanya berselang beberapa detik.

Dengan segera ia keluar dari mobil. "El!"

Laki-laki itu hanya diam dan kembali memasang raut datarnya.

Tangan Nabilla terkepal. Mengingat Luna yang pingsan tanpa sebab di parkiran membuat emosinya seketika naik.

PLAK!

Evanescence (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang