Selamat membaca, Jangan lupa vote dan komentar dan jangan lupa di bagikan biar ceritanya makin rame ya 🥺
🌼🌼
Semakin hari tingkah Karina semakin mencurigakan di mata Kai. Kai yang awalnya mengabaikan mendadak terganggu dengan tingkah Karina yang sering kali tertangkap sedang muntah dan mual-mual. Bahkan tidak hanya sekali Karina seperti itu, yang membuat Ersa dan Riz juga penasaran juga bingung.
"Rin, kamu baik-baik saja 'kan?" tanya Ersa. Perempuan itu menunggu Karina yang seperti biasa mual-mual di dalam toilet.
Karina mengusap mulutnya dengan lengan tangannya. "'Aku gak tahu. Belakangan sering mual."
"Kamu tidak makan sesuatu yang aneh 'kan?" tanya Ersa lagi.
Karina berpikir, dengan cepat perempuan itu menggeleng. "Aku tidak tahu. Aku rasa aku makan makanan seperti biasa."
Ersa semakin bingung. Karena tidak seperti biasanya Karina seperti ini. Bahkan Karina perempuan yang jarang sekali sakit. Perempuan itu punya imun yang kuat. Malam itu ketika dia sakit saja Karina masih keras kepala untuk tetap bekerja. Lalu kenapa belakangan Karina sering mual? Tidak mungkin kan temannya itu hamil? Apa lagi Karina tidak punya kekasih dan tidak pernah sekali pun Ersa melihat Karina bersama laki-laki. Belum lagi cintanya kepada Ardhani yang Ersa tahu tidak mudah di lupakan olehnya.
"Kenapa ya? Apa perut kamu lagi bermasalah? Sudah cek ke Dokter?" Ersa kembali bertanya.
Karina menggeleng. "Tidak. Aku pikir ini bukan masalah. Hanya mual biasa, nanti juga sembuh."
Ersa mendengus. "Jangan berpikir seperti itu. Bagaimana kalau ternyata kamu sakit parah?"
"Kenapa mendoakan aku seperti itu, bodoh," omel Karina, tidak terima.
Ersa mendesah. "Karena itu sebaiknya kamu periksa. Lagi pula hanya sebentar, ini demi kebaikkan kamu juga."
Karina mendesah. "Tidak apa-apa, Sa. Nanti juga sembuh."
Mendengar balasan Karina yang keras kepala seperti biasanya membuat Ersa memutarkan kedua bola matanya malas. "Kapan? Ini tidak sehari dua hari kamu mual di Bar, Rin. Bahkan ada banyak gosip yang sudah beredar di Bar."
Alis Karina bertaut. "Gosip?"
"Ya. Gosip tentang kamu yang hamil."
Karina yang kaget langsung tersedak ludahnya sendiri. Perempuan itu menatap Ersa syok. "Gila ya!"
Ersa mendesah. "Memang mereka gila. Mana mungkin kamu hamil. Melihat kamu dengan laki-laki saja aku tidak pernah. Karena itu lebih baik kamu pergi ke Dokter untuk di periksa."
"Tapi itu tidak perlu, Sa. Aku baik-baik saja," balas Karina.
"Aku tidak terima protes lagi, Rin. Kamu itu selalu pura-pura kuat, kamu lupa kemarin kamu juga sampai pingsan? Bagaimana jika nanti hal itu terulang kembali? Lebih baik periksa daripada nanti malah semakin parah," omel Ersa. "Nanti aku akan mengantar kalau kamu takut rumah sakit."
Karina mendengus. "Aku tidak takut rumah sakit."
"Bagus. Besok aku antar kamu periksa ke klinik."
"Tapi─"
"Tidak usah tapi-tapi. Sekarang lebih baik kamu istirahat saja kalau tidak kuat. Aku akan kembali bekerja."
Karina mendesah melihat kecemasan Ersa. "Aku benar baik-baik saja."
"Sepertinya tidak seperti itu," kata Ersa.
"Sungguh."
"Terserah kamu saja."

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...