LIMERENCE 61

7.6K 888 38
                                    

Update! Koreksi kalo masih ada typo ygy! Jangan lupa vote dan komentarnya juga dong 🥺

Karina kesal. Dia masih sangat mengantuk bahkan masih berada di dalam mimpinya meski tak tahu bermimpi apa dia tadi. Seseorang mengetuk pintu rumahnya tanpa henti, Karina pikir ini sudah pagi. Tapi melihat jam di dinding kamarnya, jam baru menunjukkan pukul 4 malam. Manusia gila mana yang datang ke rumah dan mengganggunya.

Awalnya Karina mengabaikannya. Sampai batas kesabarannya habis karena suara ketukan itu masih terus saja terdengar. Karina marah, karena bukan hanya dia yang terganggu, Javas yang tertidur lelap pun bisa terbangun jika suara itu terus di biarkan.

Dan dengan emosi yang membuncah Karina turun dari atas tempat tidur. Berjalan kesal ke depan pintu lalu dengan cepat membuka pintu rumahnya. Ketika mulutnya siap berteriak untuk memarahi orang yang mengganggunya, Karina malah dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba saja ambruk di pelukannya.

Karina yang mendapat serangan itu tidak bisa menahan beban tubuhnya dan tubuh orang yang ambruk di depannya sampai akhirnya mereka berdua terjatuh.

Karina membelalak, dia melihat wajah laki-laki yang berada di pelukannya dengan tatapan marah. Tapi saat tahu siapa laki-laki itu, Karina terdiam.

"Dhani?"

Ardhani yang samar-samar mendengar suara itu mendongak. Matanya menyipit untuk melihat dengan jelas perempuan di depannya.

"Oh, hai Rin," katanya.

Dahi Karina mengerut. Bau alkohol tercium jelas dari mulut Ardhani. "Apa kamu mabuk?"

Ardhani bergumam tidak jelas. Lai-laki itu lalu kembali melihat ke arah Karina dengan susah payah. "Kenapa kamu ada di sini, Rin?"

"Harusnya aku yang tanya seperti itu. Ini rumahku," ujarnya.

Ardhani terkekeh. Laki-laki itu kembali bergumam tidak jelas. Melihat itu Karina mendesah, Ardhani benar-benar sedang mabuk. Apa yang dia lakukan sampai mabuk seperti ini? Bukannya dia akan melamar Jesica malam ini? Daripada itu, kenapa dia datang ke rumahnya? Ke mana calon istrinya itu?

Meski Karina masih sakit hati mengingat fakta bahwa sebentar lagi Ardhanni akan menikah dengan Jesica. Tapi dengan susah payah dia membantu Ardhani bangun, dan membawa laki-laki itu masuk ke dalam rumahnya untuk mendapatkan tempat yang nyaman.

Karina mendesah setelah berhasil membawa Ardhani ke atas Sofa dengan susah payah. Benar-benar menguras tenaganya. Merapikan posisi tidur Ardhani, Karina masuk ke dalam kamar untuk mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh Ardhani yang sekarang sedang tertidur.

Karina menghela napas berat. "Sebenarnya apa yang sudah terjadi? Kenapa dia mabuk dan mengganggu ke rumahku," omel Karina.

Karina kembali ke luar, menutup pintu yang masih terbuka lebar. Setelah itu Karina kembali masuk ke dalam kamarnya setelah sekilas memerhatikan Ardhani yang sedang tertidur dengan banyak pertanyaan di benaknya.

Baru saja dia duduk di atas tempat tidur, notifikasi dari ponselnya terdengar. Sebuah pesan masuk ke sana.

"Kai," gumam Karina saat tahu pesan masuk itu dari Kai.

Kai

Apa Dhani ada di sana?

Dahi Karina mengerut. "Dari mana dia tahu kalau Dhani ada di sini?"

Dari mana kamu tahu?

Kai

Syukurlah.

Karina gemas. Kai tidak menjawab pertanyaannya malah membalas pesannya dengan singkat dan membuatnya semakin penasaran.

Ada apa? Dia mabuk dan datang kemari. Sebenarnya apa yang terjadi?

Limerence (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang