Update!
Duh siapa nih yang nungguin tamat-nya cerita ini cung ☝️☝️
Btw Cerita Terikat sudah sampai bab 4 loh di Karyakarsa. Yang penasaran sama cerita Ersa sih gas di baca gais ke sana 😽
Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. Hari pernikahan sepasang calon suami istri itu sebentar lagi akan di laksanakan. Hari bahagia ini membuat para tamu bersemangat. Apa lagi teman-teman Karina dan Ardhani yang sudah sangat menunggu moments bahagia ini. Mereka pun masih tidak percaya kalau pelabuhan terakhir seorang Ardhani adalah Karina.
Di hari ini, harusnya Karina bahagia. Karena akhirnya dia bisa menikah. Bahkan menikah dengan pria yang dicintainya sekian lama. Pria yang juga Ayah dari putranya. Tapi tidak tahu kenapa Karina mendadak sedih. Ya, harusnya di hari bahagia ini, dia di temani orang tuanya. Tapi hal itu tidak terjadi kepadanya mengingat dia tidak punya orang tua. Bahkan tidak tahu siapa orang tuanya.
Terkadang Karina iri kepada para perempuan yang menikah di temani keluarga mereka. Tapi dia tidak boleh punya perasaan seperti itu. Faktanya dia seharusnya bersyukur karena hidupnya begitu beruntung. Meski tidak punya orang tua seperti orang lain. Tapi Karina punya banyak teman yang baik. Seperti Kai dan Tiara yang sudah dia anggap sebagai keluarga.
"Aku gak nyangka akhirnya hari ini datang juga," kata Kai. Pria itu tampak terharu melihat Karina yang begitu cantik dengan balutan gaun yang sedang di pakainya.
"Kamu sangat cantik sekali, Rin." Tiara melanjutkan. Sepasang suami istri itu begitu terharu melihat perempuan yang sudah mereka anggap adik sendiri akhirnya menjemput kebahagiaanya.
Karina tersenyum. "Kenapa kalian pasang muka sedih seperti itu? Tidak suka ya aku menikah."
Tiara cemberut. "Apa yang kamu katakan? Kami sedih bukan karena itu, tahu. Tapi kami bahagia karena akhirnya kamu menikah juga."
Karina tersenyum geli. "Kalian harus bahagia. Terima kasih sudah menemaniku di sini."
"Tentu saja kami akan menemani kamu. Kalau bukan kami siapa yang akan menangisi pernikahan kamu," ujar Tiara. Perempuan itu tiba-tiba saja tidak bisa menahan air matanya. "Ah, tuhkan. Aku jadi menangis."
Karina kebingungan, tapi juga tidak bisa menahan rasa harunya karena Tiara sepeduli itu kepadanya. "Jangan menangis, nanti aku ikut menangis."
Masih dengan wajah sedih Tiara menjawab. "Kamu tidak boleh menangis. Nanti make up kamu yang sudah cantik itu berantakan."
"Make up kamu juga akan berantakan," balas Karina tak mau kalah.
Melihat dua perempuan di depannya Kai hanya bisa menggelengkan kepalanya. "Sudah, jangan menangis. Di hari bahagia ini kalian tidak boleh menangis."
"Kamu juga ingin menangis kan Kai," tuduh Tiara.
Kai mendesah. "Aku ikut terharu tapi tidak mungkin aku ikut menangis."
"Padahal kalau mau menangis tinggal menangis," ucap Tiara sambil terisak.
"Astaga, apa yang sedang terjadi di sini." Yiska yang baru saja masuk dibuat bingung dengan keadaan di dalam ruangan. "Kenapa kamu menangis Ti? Apa sesuatu terjadi?" tanya Yiska.
Sembari mengusap air mata di pipinya dengan tisu Tiara menggeleng. "Tidak terjadi apa-apa, Mbak. Aku hanya terharu melihat Karina."
Yiska mendesah lalu menggelengkan kepalanya. "Astaga, aku pikir ada apa. Jangan sedih, justru harusnya kamu senang karena akhirnya Karina menikah. Dan Javas kita punya orang tua lengkap yang akan membahagiakannya. Lagi pula Karina tidak akan kemana-mana, dia akan tetap di sini."

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...