Maaf kemarin gak update ygy 🙏 sekarang update lagi. Selamat membaca, jangan lupa vote dan komentarnya yaaa❤️
🌼🌼
Karina tahu kemungkinan untuk kembali bertemu dengan Ardhani pasti akan terjadi. Dan dia harus mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan itu. Tapi dia tidak tahu kalau kemungkinan itu akan terjadi secepat ini. Dia masih mencoba mempersiapkan mentalnya untuk itu meski sudah tidak mau memikirkan tentang Ardhani lagi. Karina sudah menerima takdirnya dan fokus kepada anaknya saja.
Sayangnya takdir memang suka sekali mempermainkannya. Sekarang mendadak dia harus bertemu dengan Ardhani. Tidak lama setelah dia menginjakkan kakinya di kota ini.
"Karina." Ardhani kembali memanggil. Ada nada tidak percaya juga syok dari suaranya. Laki-laki itu bahkan tidak berkedip saat melihat Karina yang mematung.
Karina memang sudah tidak mau lagi memikirkan tentang Ardhani. Semua hal tentang laki-laki itu sudah tidak mau Karina pikirkan. Perasaannya pun sudah tidak lagi terasa untuk laki-laki itu. Tapi mendengar suara dan cara namanya di panggil membuat Karina membuka kembali kejadian yang sudah lama dia kubur.
Begitu juga dengan Ersa yang syok melihat kehadiran Ardhani dan satu laki-laki yang ada di sampingnya. Laki-laki yang sangat dia kenal dan belakangan selalu mengganggunya.
"Rin," gumam Ersa. Mencoba menyadarkan Karina yang masih membisu di tempatnya.
Ardhani yang tidak bisa membendung kebahagiaannya tentu saja langsung berjalan ke arah Karina yang mundur beberapa langkah.
"Kita pergi saja?" tanya Ersa. Dia sadar kalau Karina sedang tidak baik-baik saja. Kehadiran Ardhani membuat Karina takut.
"Rin," panggil Ardhani.
Ardhani tidak tahu kenapa Karina tampak begitu takut saat melihatnya. Setelah pergi tanpa kabar yang membuat Ardhani uring-uringan mencarinya. Perempuan itu kembali, tapi sekarang dia sudah berubah. Bukan lagi Karina yang akan tersenyum senang saat melihat Ardhani. Senyumnya hilang di ganti dengan kegelisahan yang tidak bisa Ardhani baca.
"Rin, ayo kita pergi dari sini." Ersa menarik satu tangan Karina. Respons Karina yang terus saja diam membuat Ersa berinisiatif untuk segera membawa Karina pergi. Dia tidak mau sesuatu yang buruk kembali terjadi hanya karena bertemu laki-laki bajingan itu.
"Rin." Ardhani kembali memanggil. Dia tidak mengerti kenapa Ersa justru malah ingin membawa Karina pergi.
Ersa berdecak kesal. Dengan cepat dia menarik tangan Karina. Tapi detik berikutnya Karina menahan tarikkan Ersa yang ingin membawanya pergi. Melihat itu Ersa terdiam lalu menatap Karina bingung.
Karina diam di tempatnya. Dia masih bertahan di suasana canggung yang menakutkan. Dia memang masih tidak siap jika harus bertemu dengan Ardhani secapat ini. Tapi dia tidak bisa lari, dia tidak boleh kembali lari hanya karena alasan tidak siap. Karena kemungkinan untuk bertemu pasti akan kembali terjadi. Karina juga sudah mempersiapkan hatinya untuk kembali ke sini. Dia sudah bertekad dan meyakinkan dirinya sendiri untuk melangkah meneruskan hidupnya.
Jika dia tidak menghadapi satu sebab yang membuatnya pergi. Kapan dia bisa meneruskan hidupnya? Dia harus bisa menghadapinya. Dia harus tegas dan menjalani hidupnya dengan tenang tanpa terbayang masa lalu yang mengerikan. Karina harus waras demi Javas, putranya.
Karina menarik napas lalu membuangnya. Perempuan itu menoleh ke arah Ardhani. Memaksakan senyum kecil yang dia buat. "Dhani, sudah lama ya."
Semua orang terdiam. Ersa syok karena Karina memilih merespons laki-laki bajingan itu ketimbang pergi dengannya. Begitu juga dengan Ardhani yang kaget karena akhirnya Karina merespons panggilannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...