Update! Koreksi kalo masih ada typo ya❤️ selamat membaca, jangan lupa vote dan komentarnya 😽
Hari ini hari yang sangat spesial untuk Ardhani. Karena hari ini dia akan membuat kejutan di sebuah tempat yang sudah dia siapkan. Ardhani akan melamar kekasihnya, Jesica di sana. Di saksikan banyak orang dan juga keluarga yang di aturnya untuk meramaikan moments romantis yang sudah pasti sangat di sukai Jesica.
Dan tempat yang Ardhani siapkan adalah di rumah Jesica. Tidak bukan rumah Jesica. Tapi rumah mereka berdua, rumah yang mereka beli bersama. Rumah mewah yang akan mereka tinggali setelah menikah itu sudah di isi lebih dulu oleh Jesica.
Semua dekorasi sudah Ardhani dan teman-temannya siapkan. Laki-laki itu sudah sangat tidak sabar juga gugup. Dia ingin melihat bagaimana reaksi Jesica saat tahu rencana ini. Ardhani memberitahu Jesica kalau dia akan sibuk setelah tadi mereka menghabiskan waktu di Wisata Aquarium bersama Javas dan Karina.
Yiska menepuk bahu Ardhani pelan. "Kamu gugup?" tanyanya.
Ardhani menoleh sekilas lalu tersenyum. "Sepertinya sikapku terlalu berlebihan ya Mbak?"
Yiska terkikik. "Tidak. itu hal biasa. Yah meski aku tidak pernah mendapatkan kejutan seperti ini. Sepertinya Papa ku dulu juga gugup saat melamar Mama."
"Dari mana kamu tahu?"
"Mama ku."
Ardhani tersenyum tipis. Tetap saja jawaban Kakak Iparnya itu tidak meredakan kegugupannya. Meski dia dan Jesica sudah berhubungan sangat lama. Tapi berkomitmen seperti ini adalah sesuatu yang sangat baru untuk Ardhani. Karena setelah ini dia akan menghabiskan waktu dan hidupnya bersama Jesica.
Harusnya dia tidak perlu cemas. Semua dekorasi indah dari depan pintu rumah sudah sangat indah, semuanya sesuai dengan keinginan Jesica yang selalu di andai-andaikan perempuan itu. Tapi tidak tahu kenapa, hatinya masih saja gelisah.
"Kenapa? Sepertinya kamu begitu gelisah," kata Sadwa. Temannya itu ikut berperan meramaikan acara ini.
"Kupikir kamu tidak harus gugup seperti itu. Kalian sudah berpacaran sangat lama," kata Kai.
Hubungan Ardhani dan Kai memang sempat meregang kala itu. Tapi sekarang mereka sudah berbaikan. Dan Kai juga menerima keputusan Karina yang tetap akan berhubungan dengan Ardhani demi Javas. Meski awalnya Kai tidak setuju, tapi apa boleh buat. Dia tidak bisa terlalu jauh mencampuri hidup Karina. Yang terpenting Karina baik-baik saja dengan itu.
Ardhani mendesah. "Aku tidak tahu. Ini benar-benar menakutkan."
Sadwa tertawa. "Apa kamu akan bertemu hantu di sini? Lihat, ruangan ini tampak begitu romantis. Kenapa kamu malah ketakutan," kata Sadwa.
Kai ikut menyahuti. "Mungkin dia takut di tolak Jesica."
Mendengar itu Ardhani langsung menanggapi. "Sudah jelas tidak mungkin."
Nada spontan itu membuat Sadwa dan Kai saling pandang lalu mereka kembali tertawa. Sayangnya Ardhani sama sekali tidak terhibur. Tidak tahu kenapa hatinya gelisah tak jelas.
Ardhani melihat jam di tangannya. Sudah menunjukkan pukul 3 pagi tapi Jesica masih belum kembali juga. Padahal Asistennya bilang Jesica akan menyelesaikan syuting terakhir hari ini pukul 2 pagi.
"Apa sesuatu terjadi?" tanya Ardhani pada dirinya sendiri.
Tidak lama di luar terdengar suara mesin mobil yang baru saja masuk ke halaman rumah. Beberapa orang mengintip di celah jendela lalu dengan heboh mereka memberitahu kalau Jesica sudah pulang.
"Bersiap-bersiap. Jesica sudah tiba. Matikan lampunya." Kata mereka.
Ardhani yang tadi cemas akhirnya menghela napas lega. Tapi kegugupan itu tetap tidak hilang. Laki-laki itu berdiri tidak jauh dari pintu masuk. Dia memejamkan mata sebentar guna meredakan debaran keras di hatinya. Dia sangat ingin tahu bagaimana respons Jesica melihat kejutan ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...