Update! Masih menunggu kelanjutannya? 🙈
Kasih support dengan vote dan komentar yang banyak dong biar aku lanjutin lagi🙈 selamat membaca, kalo ada typo maafkan 🙏
Karina dibuat bingung dan panik karena Javas tak ada di rumahnya. Terakhir kali dia meninggalkan Javas di rumah bersama Ardhani. Apa mungkin laki-laki itu yang membawa putranya pergi di saat Karina bekerja? Mungkin karena bosan akhirnya Ardhani keluar dari rumahnya? Tapi ke mana Ardhani membawa putranya?
Nomor Ardhani tidak bisa di hubungi. Bahkan Karina sudah mencoba mencari ke rumah Yiska dan hasilnya nihil, Javas tidak ada di sana dan mereka juga tidak tahu Ardhani pergi ke mana karena laki-laki itu tidak mampir ke rumah mereka. Bahkan ketika Ivander mecoba mencari tahu ke tempat di mana Ardhani bekerja, Ardhani tidak ada di sana.
"Ke mana Dhani membawa Javas." Karina tak berhenti mengomel. Dia kesal juga cemas. Takut sesuatu terjadi kepada mereka, terutama Javas.
Karina seharusnya tidak sepanik ini karena biasanya Javas memang bersama Ardhani. Tapi masalahnya, laki-laki itu tidak memberi kabar sama sekali. Bahkan dia tidak memberitahu akan pergi dari rumah.
Karina mencoba menelepon nomor Ardhani, berharap nomor laki-laki itu bisa di hubungi. Tuhan seakan mengabulkan keinginannya karena selanjutkan suara khas telepon yang terhubung membuat Karina menghela napas lega. Tapi panggilannya tidak langsung di terima, Karina bahkan harus mencoba meneleponnya beberapa kali sampai suara familier itu menyapa indranya.
"Ya Rin?"
Karina memejamkan matanya, siap menumpahkan semua emosi yang sedari tadi dia tahan. "Kamu di mana? Ke mana kamu membawa Javas? Kenapa tidak ada di rumah? Kenapa tidak memberi kabar sama sekali dan kenapa ponsel kamu tidak bisa di hubungi?" cecar Karina. Semua pertanyaan yang berputar di kepalanya dia tumpahkan semua.
"Ini aku bisa di hubungi."
Karina menghela napas berat. "Aku serius. Dhani!"
"Hehe, iya maafkan aku. Aku tidak bermaksud membuat kamu cemas. Hanya saja aku merasa bosan dan akhirnya memilih untuk jalan-jalan keluar sebentar dengan Javas. Tapi di perjalanan aku bertemu Ibu─"
"Ibu? Ibu mu," potong Karina.
"Iya, Ibu ku."
Karina membelalakkan matanya. Memori mengerikan itu kembali berputar di kepalanya tanpa di suruh. "Ba─bagaimana bisa? la─lalu bagaimana Javas? Di mana putraku?"
Karina bisa mendengar napas berat di seberang sana. "Javas ada bersamaku dan dia baik-baik saja, kamu jangan cemas."
"Bagaimana aku tidak cemas tiba-tiba saja kalian menghilang. Dan Ibu─"
"Aku tahu mungkin kamu takut Ibu ku atas apa yang sudah Ibu lakukan dulu. Tapi kamu tidak usah khawatir, tadi Ibu bahkan bermain bersama Javas dan menahanku di rumah. Ibu tidak mengizinkan aku dan Javas pulang. Maaf aku tidak memberimu kabar, ponselku mati. Apa kamu sudah pulang kerja?"
Karina tidak tahu harus merespons penjelasan Ardhani tadi seperti apa. "Y─ya."
"Kamu di mana sekarang? Aku jemput, Ibu mengajak kamu makan malam di rumah."
Karina menahan napasnya. "A─apa? Ibu? Ma─makan malam?"
"Hm, jadi bersiap-siap ya. Nanti aku menjemput kamu."
"Tapi─halo? Dhani? Dhan!" Karina berteriak, dia mendesah saat melihat panggilannya sudah terputus begitu saja.
Karina memejamkan matanya kesal. Kenapa laki-laki itu tidak mau mendengarkannya dulu? Kenapa malah langsung menutup teleponnya? Sekarang apa yang harus Karina lakukan? Makan malam bersama Ibu Ardhani? Itu ide gila! Karina masih sangat ingat jelas bagaimana buruknya pertemuan mereka. Dan apa yang membuat Ibu Ardhani ingin mengajaknya makan malam? Apa Ibu Ardhani sedang merencanakan sesuatu? Ardhani bilang Ibunya sangat menyukai Javas. Apa Ibu Ardhani berniat ingin mengambil Javas darinya? Mendadak pikiran negatif tak berdasar itu memenuhi pikirannya. Dan hari Karina semakin kacau juga tidak tenang.
![](https://img.wattpad.com/cover/294641510-288-k502705.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...