LIMERENCE 32

9.1K 963 29
                                    

Update! Jangan lupa vote dan komentarnya! Yang udah gak sabar baca lanjutannya bisa langsung ke Karyakarsa ❤️

🌼🌼

Melihat kondisi Karina yang memprihatinkan setelah di datangi Ibu Ardhani membuat Kai marah besar. Dia tidak tahu masalah apa lagi yang sudah dilakukan Ardhani sampai Ibunya bisa mendatangi Karina kemari. Dari mana dia tahu alamat rumah Karina? Dari mana dia tahu soal hubungannya dengan Ardhani? Bukannya Ardhani sampai sekarang masih merahasiakan tentang ini bahkan dari Jesica yang akhirnya perempuan itu tahu juga. Kai tahu Ardhani bukan tipe laki-laki yang dengan mudah menceritakan masalahnya, apa lagi masalah yang rumit seperti ini. Tidak mungkin dia menceritakan semua ini kepada Ibunya yang dikenal sangat otoriter. Lantas dari mana Ibu Ardhani tahu soal Karina?

Kai marah. Dari awal setelah kabar bahwa Karina hamil, Kai ingin sekali meminta Karina untuk tidak perlu berhubungan dengan Ardhani walau bayi itu anak dari Ardhani. Ada banyak hal yang Kai pikirkan. Apa lagi Ardhani punya kekasih dan Karina hadir di antara keduanya. Meski kehadiran bayi itu bukan keinginan Karina. Dan sekarang, apa yang Kai takutkan terjadi juga. Satu demi satu masalah muncul yang mengganggu mental Karina.

"Kai, sekarang bagaimana?" tanya Tiara. Perempuan itu mengusap rambut Karina yang sekarang sudah mulai tenang setelah tadi perempuan itu meraung-raung menyalahkan diri sendiri setelah di datangi Ibu Ardhani. Karina akhirnya bisa tenang dan terlelap tidur dengan wajah kusut.

Kai menarik napas lalu membuangnya. "Sepertinya Karina harus pindah dari sini."

Satu alis Tiara naik mendengar jawaban kekasihnya. "Pindah?"

Kai mengangguk. "Ya. Karena aku yakin kalau Ibu Ardhani tidak akan pernah menyerah. Dia pasti akan kembali kemari dan mengganggu Karina."

"Apa Ardhani tidak bisa memberitahu Ibunya agar tidak mengganggu Karina?" tanya Tiara lagi. Karena dia tahu kalau Karina tidak akan semudah itu menerima ide dari Kai untuk pindah dari tempat ini.

"Itu tidak akan bekerja. Dhani tidak mungkin bisa meyakinkan Ibunya. Aku sangat tahu bagaimana sifat Ibu Ardhani. Tidak ada pilihan lain, lebih baik Karina pindah dari sini demi kebaikan mentalnya."

Tiara menarik napas lalu membuangnya. "Bagaimana kalau dia tidak mau?"

"Kita harus memaksanya."

"Bukankah itu keterlaluan?"

"Demi kebaikannya."

Tiara mendesah. Dia tidak bisa memprotes keputusan Kekasihnya. Meski memang ini tidak ada hubungannya dengan mereka. Tapi yang Kai katakan memang benar. Ini demi kebaikan Karina, ini demi kesehatan perempuan itu. Jika dia tetap berada di sini, tidak tahu masalah apa lagi yang akan datang mengganggu dan semakin merusak mentalnya nanti.

Karena tahu kalau Karina sudah pasti akan menolak ide Kai. Kai mendadak punya ide gila dengan mengeluarkan Karina dari rumah itu di saat perempuan itu tidak sadar. Ide gila itu tentu saja langsung di protes kekasihnya, Tiara. Tapi memang tidak ada cara lain lagi. Jika dalam keadaan sadar Karina akan memberontak dan mengusir mereka. Dan akhirnya mau tidak mau Tiara menyetujui ide gila dari Kai.

Tidak perlu memedulikan barang-barang milik Karina. Yang utama adalah membawa Karina dan bayinya serta barang-barang penting saja. Ini cara satu-satunya memisahkan Karina dari masalahnya yang bersangkutan dengan Ardhani untuk sementara waktu. Tidak, bukan Kai dan Tiara jahat. Tapi kondisi Karina juga sedang tidak baik, melihat alasan kenapa mentalnya memburuk. Cara satu-satunya untuk menyembuhkan itu dengan cara memisahkannya dari sumber masalah. Ya, dan sumber masalah itu Ardhani.

Kai akan membawa Karina dan bayinya tinggal sementara dengan Kai juga Tiara yang juga akan ikut serta menjaga keduanya. Dan merahasiakan tempat tinggal mereka dari Ardhani yang sudah pasti laki-laki itu akan mencari keberadaannya.

Limerence (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang