Update! Jangan lupa vote dan komentarnya ya ges ya❤️
🌼🌼
Ardhani akhirnya sampai di Bar. Bertemu dengan Kai yang tidak membalas pesannya hanya karena sibuk bersama kekasihnya. Sayangnya bukan itu alasan yang sebenarnya. Seharian ini Kai dan kekasihnya sibuk mengurus Karina. Tentang kehamilannya yang masih mereka rahasiakan dari siapa pun. Hanya Kai, Tiara dan Ersa saja yang tahu soal ini.
"Kamu benar-benar jahat. Berbahagia di atas penderitaan teman mu," ujar Ardhani kepada Kai yang sedang meracik minuman di depannya.
Kai mendesah. "Tidak perlu dramatis seperti itu, Dhan. Lagi pula penderitaan seperti apa yang menimpa mu? Bukannya kemarin hubungan kamu dengan Jesica baik-baik saja? Bahkan kamu tidak kemari hanya untuk menemani pujaan hati mu itu."
Ardhani mendengus mendengar sindiran Kai. "Aku tidak setiap saat menemaninya. Dia harus bekerja begitu juga dengan aku."
"Ah, aku pikir kamu sudah menjadi pembantunya sekarang."
"Sialan," umpat Ardhani.
"Kai, minta minuman buat pesanan meja 10." Ersa datang sembari menaruh nampan di atas meja.
"Oke sebentar," kata Kai.
Ardhani melihat Ersa lalu melihat sekitar. Sedari tadi dia tidak menemukan sosok Karina di Bar. Apa perempuan itu tidak masuk?
"Karina mana?" tanya Ardhani.
Ersa terkejut, Kai yang sedang mengambil botol minuman menghentikan gerakan tangannya beberapa detik sebelum kembali bersikap biasa saja.
"Dia tidak masuk hari ini," balas Kai.
Dahi Ardhani mengerut. "Kenapa? Sakit?"
Kai mengangguk. "Hm."
Ardhani mangut-mangut. "Sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Apa sakitnya parah?"
Kai menggeleng. "Tidak. Dia hanya butuh istirahat saja."
"Ah, kalau begitu aku akan menjenguknya─"
"Tidak perlu!" Ersa langsung memotong kalimat Ardhani yang belum selesai.
Ardhani dan Kai kompak menoleh ke arah Ersa yang meringis. Dia terkejut mendengar Ardhani yang ingin menjenguk Karina sampai berani memotong ucapan Ardhani barusan.
"Kenapa?" tanya Ardhani bingung.
Kai menatap Ersa seolah memberi kode. Ersa tersenyum kikuk. "Itu soalnya dia butuh istirahat total jadi jangan di ganggu dulu."
"Separah itu?"
Ersa mengangguk. "Ya, separah itu."
"Tapi kata Kai tidak."
Ersa berdecak. "Jangan dengarkan laki-laki kaku ini. Separah apa pun sakit pasti tetap sama di matanya," ujar Ersa memberi alasan.
Ardhani diam, tidak lama laki-laki itu tertawa. "Kamu benar, Kai memang laki-laki kaku."
Kai yang mendengar ejekkan itu hanya bisa mendesah pasrah. "Terserah kalian saja." Kai menyimpan beberapa botol minuman di atas nampan. "Ini," kata Kai.
Ersa mengangguk, menarik nampan di atas meja untuk segera dia bawa ke pelanggan yang sudah memesannya. Ketika dia baru saja berbalik Ersa dibuat terkejut karena sudah ada orang lain di depannya. yang membuat minumannya menabrak seseorang. Untung saja minumannya tidak jatuh.
"Astaga, Maaf," kata Ersa, menundukkan menatap botol-botol yang sedang ada di pelukannya.
"Ah, maaf ini salahku."

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...