Akhirnya bab pertama limerence menampakkan hilalnya juga ya❤️ update setiap hari Sabtu jadinya ya! Seminggu sekali, catat dan jangan lupa masukin ke perpustakaan kalian biar gak ketinggalan!
Takut lama nunggu update kalian bisa baca cerita lain ya. Ada cerita Soulmate yang ceritanya gak bakal kalah seru karena bakal nguras emosi juga😂
Tapi kalau bab pertama ini bisa sampai 1k vote dan 500 komentar, aku bakal update seminggu dua kali🔥
[INFO: TOLONG VOTE DAN KOMENTARNYA KALAU MAU UPDATE SAMPE SELESAI DI WATTPAD!]
Selamat membaca❤️
🌼🌼
Mencintai diam-diam itu memang tidak menyenangkan. Apa lagi ketika orang yang dicintai sudah punya tambatan hati. Rasanya ingin memaki, ingin marah tapi tidak bisa melakukan apa-apa. Sakit hati pun tidak bisa menyalahkan siapa-siapa karena sakit hati itu datang dan dibuat oleh diri sendiri. Karina sedang merasakan itu sekarang. Dia tidak tahu kenapa harus jatuh cinta kepada laki-laki yang sudah punya kekasih. Laki-laki yang setiap hari harus dia lihat, laki-laki yang setiap hari selalu mengganggu pikirannya. Ardhani, nama pria itu. Laki-laki yang hampir setiap malam berkunjung ke bar tempat di mana dia bekerja.
Karina bekerja sebagai pelayan di sebuah Bar. Pendidikan yang berhenti di tengah jalan membuatnya tidak bisa memilih pekerjaan yang bagus. Bahkan Karina cukup bersyukur masih bisa bekerja dan menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mungkin di mata banyak orang pekerjaan yang sedang digelutinya tidak baik. Karina tidak memedulikan soal itu, toh tidak penting juga mendengarkan omongan orang lain. Yang terpenting adalah dia bisa makan dan bertahan hidup.
Bar yang dia tempati juga bukan Bar sembarangan. Ada banyak selebriti dan tokoh penting mampir ke Bar tempat dia bekerja. Pemilik Bar ini bernama Bahtera Dewa dan juga Reno. Privasi dan penjagaan di Bar ini juga lebih ketat dari Bar yang lain. Bahkan para pegawainya di jamin keselamatannya oleh Bos mereka jika ada pelanggan iseng berbuat tidak senonoh kepada pegawainya.
"Awas mata mu keluar Rin," tegur laki-laki yang sedari memerhatikan Karina yang berdiri diam di sampingnya.
Karina mengerjap, perempuan itu menatap laki-laki yang sedang tertawa kecil melihat reaksi galak Karina. "Tidak usah ikut campur Kai."
Kai menggeleng heran. "Aku tidak ikut campur. Tapi memang mata mu itu bisa keluar jika terus-terusan melototi pasangan yang sedang kasmaran itu."
Karina kembali menatap sepasang kekasih yang sedang duduk bersebelahan. Meski Karina tidak bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan, dari raut senang dan malu-malu si perempuan Karina bisa menyimpulkan bahwa laki-laki itu sedang meluncurkan kalimat manis sampai si kekasih tersipu seperti itu.
"Ku menunggu, ku menunggu kau putus dengan kekasih mu." Tiba-tiba Riz teman kerja Karina datang sembari bernyanyi setelah menaruh pesanan ke meja yang dituju.
Mendengar lagu yang menyindir itu Karina langsung mendelik ke arah Riz yang langsung terdiam lalu memberikan cengiran lebar. Kariana mendengus kesal, dia kembali mengarahkan pandangannya ke arah sepasang kekasih yang sedang tersenyum lebar satu sama lain, tidak lama si perempuan mendekat lalu mencium pipi si laki-laki. Adegan yang dia lihat barusan langsung membuat kedua tangannya membentuk sebuah kepalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...