Update!
Buat yang penasaran sama cerita Willy x Ara kalian bisa baca = Reaching Dream With Bos!
Ivander x Yiska = Replace
Ardhani masih tidak nyaman dengan sikap Karina yang jelas sekali menjauhinya. Bahkan sekarang wanita itu tampak sekali tidak ingin melihatnya. Padahal Ardhani mati-matian tidak menjemput Karina di tempat kerjanya karena mendengar saran dari Kakak Iparnya, Yiska yang dengan tegas melarang Ardhani untuk ke sana mengingat gosipnya dengan Jesica masih hangat di perbincangkan. Karena kalau dia nekat dan masa bodoh dengan apa yang orang lain katakan, itu akan menyebabkan masalah baru yang sulit dia kendalikan karena berhubungan dengan Karina. Ardhani tidak mau Javas juga ikut terseret ke dalamnya.
Bukan hanya itu saja. Ardhani juga terus memikirkan obrolannya dengan Yiska tadi pagi. Ardhani menoleh ke arah Karina yang sedang bersiap-siap untuk pulang. Apa benar Karina mencintainya? Batin Ardhani.
Terdengar konyol memang kalau Ardhani masih mempertanyakan soal ini. Karena Karina sendiri pernah mengungkapkan isi hatinya. Tapi itu dulu, sekarang sudah pasti Karina tidak lagi punya perasaan kepadanya. Lalu kenapa Yiska mengatakan kalau Karina mencintainya? Apa benar? Atau Kakak Iparnya itu hanya sedang mengerjainya saja.
"Sudah beres?" tanya Ardhani. Dia mencoba untuk mencairkan suasana di antara mereka yang sedikit menegang karena pertengkaran semalam yang masih saja belum selesai. Lebih tepatnya Karina tidak ingin membahas soal itu lagi dan juga sama sekali tidak ingin berbicara dengannya.
Terbukti dengan Karina yang sekarang tidak merespons pertanyaan Ardhani barusan. Perempuan itu tetap menyibukkan diri sampai suara dari derit resteling tas yang di tutup terdengar. Tanpa menjawab dan melihat ke arah Ardhani, Karina melengos keluar dari kamar. Dan tentu saja itu membuat Ardhani mulai kesal.
"Sudah selesai?" tanya Yiska yang sedang menggendong Javas.
Karina mengangguk. "Sudah. Terima kasih ya Mbak, sudah membolehkan aku dan Javas tidur di sini."
Yiska tersenyum. "Tidak apa-apa. Kalau bisa sering-sering kemari ya, tidak ada si tampan ini rasanya sepi sekali."
"Kan ada aku, Sayang." Ivander membalas.
Yiska mendengus. Memberikan Javas yang berpindah ke gendongan Karina.
"Dhan, kamu antar pulang Karina kan?" tanya Yiska.
Ardhani mengangguk. "Iya─"
"Tidak usah, Mbak. Sudah ada orang yang akan mengantar," potong Karina. Membungkam kalimat Ardhani yang belum selesai.
Dahi Yiska mengerut. Begitu juga dengan Ardhani yang tampak bingung dan bertanya-tanya.
"Siapa?" tanya Yiska.
"Teman kerja saya."
Ardhani terdiam. Laki-laki itu mulai bertanya-tanya siapa teman kerja yang Karina maksud sampai seisi rumah keluar untuk mengantar kepulangan Karina. Tidak sih, lebih tepatnya ingin tahu siapa teman yang Karina maksud tadi.
Sampai di depan rumah, mereka melihat laki-laki muda yang sedang duduk di atas motor. Laki-laki itu seperti sudah menunggu cukup lama di sana semua yang ada di sana melihat ke arah laki-laki yang Karina bilang teman kerja itu. Di lihat dari wajahnya sepertinya dia lebih muda dari Karina, tapi tidak kalah tampan dari Ardhani.
"Wah, siapa itu? Pacar kamu?" tanya Yiska bersemangat. Beberapa kali dia melirik ke arah Ardhani yang langsung merubah ekspresi wajahnya.
Karina tersenyum kikuk. "Bukan, hanya teman kerja. Aku baru tahu kalau rumahnya denganku se-arah."

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...