LIMERENCE 34

9.3K 991 24
                                        

Buat yang penasaran sama cerita Ivander. Kalian bisa baca ceritanya versi Ebook di Karyakarsa. Judulnya "Replace!"

 

Karina tidak tahu apa yang sudah di sembunyikan Kai dan Tiara yang tiba-tiba saja memindahkannya ke tempat baru. Tempat asing ini menjadi rumah Karina dan bayinya sekarang. Karina tidak tahu dia berada di mana karena setelah pemindahan yang tidak diketahuinya itu Karina masih belum berani keluar dari rumah.

Rasanya mengerikan. Karina masih ingat bagaimana pandangan orang lain kepadanya setelah Ibu Ardhani datang dan menghakiminya. Meski mungkin ini memang salahnya, harusnya Karina bisa menghadapinya setelah membuat keputusan untuk mempertahankan bayi yang akhirnya dia beri nama Javas.

Bayi laki-laki yang semakin lama semaki mirip Ardhani membuat Karina sesekali tersenyum. sudah berapa lama ya? Karina tidak tahu. Yang jelas sekarang bayinya sudah bisa menatapnya dengan senyum sumringah. Bahkan tangannya sudah bisa menggenggam dan menendang kan kakinya dengan keras.

Karina mendesah. Bahkan dia juga tidak tahu sudah berapa lama dia tidak bertemu Ardhani. Dan Ardhani pun tidak menampakkan dirinya. Apa Ardhani tidak mencarinya? Paling tidak laki-laki itu mencari bayi yang dulu selalu di tunggu-tunggunya untuk lahir ke dunia. Atau sebenarnya Ardhani mencarinya tapi laki-laki itu tidak bisa menemukannya? Karena Karina sendiri tidak menggunakan ponselnya. Bahkan tidak tahu di mana ponselnya itu.

Karina memang tidak tahu kenapa Kai memindahkannya kemari. Ke tempat yang jauh dari hura-hara manusia. Tempat yang dia tinggali seperti berada di tempat yang jauh dari perkotaan. Karina tidak membencinya, justru dia menyukainya. Karena dia merasa aman tinggal di sini tanpa harus takut memikirkan pandangan orang lain kepadanya.

Semakin hari kondisinya sudah mulai membaik. Mental yang rusak itu sekarang sudah memulai kembali pertahanan dan kesadarannya. Sampai di suatu hari Karina menanyakan alasan kenapa Kai dan Tiara memindahkannya kemari meski Karina sudah tahu jawabannya.

Tentu saja mereka melakukan ini demi hidupnya. Karina tidak marah, dia justru sangat berterima kasih kepada dua orang yang dari pertama kali dia menginjakkan kakinya ke kota ini, mereka lah orang pertama yang membantunya. Dan Karina sangat bersyukur Tuhan mempertemukannya dengan orang baik seperti Kai dan Tiara.

Tapi Karina tidak bisa terus seperti ini. Kai dan Tiara punya masa depan yang harus mereka raih. Begitu juga dengan Karina yang mau tidak mau harus bangkit untuk memperjuangkan hidupnya yang baru saja di mulai bersama anak laki-lakinya, Javas.

"Apa yang sedang kamu pikirkan Rin?"

Karina menoleh. Perempuan itu tersenyum melihat Tiara yang baru saja datang dengan kantung besar penuh belanjaan di satu tangannya.

"Kamu sudah pulang."

Tiara mengangguk, berjalan masuk lalu menyimpan kantung belanjaan itu di atas meja dengan helaan napas lega.

"Akhirnya sampai juga." Tiara mendesah lega.

"Pasti capek. Kenapa tidak membiarkan aku ikut membantu belanja?" tanya Karina yang ingin sekali ikut keluar. Karina memang tidak berani keluar sendirian, tapi jika dengan Tiara atau Kai dia akan punya sedikit keberanian.

Tiara mendesah. "Kalau kamu ikut Javas bagaimana? Tidak mungkin kan dia tinggal sendiri di rumah."

"Aku ajak juga."

Tiara menggeleng mendengar ide gila Karina. "Bukan tidak boleh, tapi Javas cukup berat. Tidak mungkin kan kamu terus menggendongnya sembari mencari barang-barang."

Karina diam sebentar sebelum akhirnya wanita itu mengangguk. "Benar juga ya."

Tiara menarik napas lega mendengar jawaban Karina yang percaya begitu saja dengan ucapannya. Padahal Karina tidak perlu menggendong Javas jika mau, karena perempuan itu bisa menggunakan kereta bayi.

Limerence (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang