Update! Jangan lupa vote dan komentarnya yaaa gaes❤️
🌼🌼
Seperti petir di siang hari yang tiba-tiba saja menyambar rumah. Pengakuan Kai barusan membuat Karina terdiam. Bahkan tubuhnya tidak bisa bergerak untuk beberapa detik karena terkejut. Kai bahkan bisa melihat Karina menahan napasnya cukup lama sebelum akhirnya dia mengembuskan napasnya pelan-pelan.
"Kamu─tahu?" tanya Karina. Harusnya Karina mengelak, harusnya dia bilang Kai sedang mengarang. Tapi ketakutan yang sudah dia tahan seharian ini membuat Karina semakin cemas.
Kai mengangguk. "Ya. Dan aku juga yang menemukan Dhani saat itu."
Karina menahan napasnya. Jantungnya berdebar kencang. Menatap Kai dengan ekspresi campur aduk. "Jadi, kamu juga yang menyebarkan gosip itu?"
"Gosip apa?"
"Aku yakin kamu tahu maksudku, Kai."
Dahi Kai mengerut. "Gosip Dhani yang telanjang dada dan hanya menggunakan boxer? Tidak, sebenarnya bukan aku. Setelah melihat Dhani terkapar, aku membawanya keluar karena tidak ada yang boleh masuk ke toilet khusus karyawan. Teman Dhani melihat dan memfoto dan menyebarkannya yang membuat gosip langsung panas hari itu juga."
Karina meneguk ludah. "A─apa teman Dhani tahu soal aku─"
"Sepertinya tidak."
Karina menarik napas lega mendengarnya. Tapi tidak lama setelah itu Karina menoleh ke arah Kai dengan pandangan was-was. "Apa kamu akan menyebarkannya?"
Satu alis Kai naik. "Soal apa?"
Karina menarik napas lalu mengembuskan nya. "Soal apa yang aku lakukan kepada Ardhani."
Kai diam sebentar. "Kalau ingin aku pasti sudah menyebarkannya. Tentu saja aku tidak akan melakukannya."
"Kenapa?"
"Apa yang kenapa? Karena itu urusan kamu, bukan urusanku."
Karina memejamkan matanya. "Tapi aku sudah memanfaatkan Dhani, Kai. Bukannya dia teman kamu?"
Kai mengangguk. "Dia memang temanku, dan kamu juga temanku."
"Tapi aku sudah melakukan kesalahan," balas Karina lagi.
Kai mengangguk lagi. "Aku tahu, tapi seperti apa yang aku bilang tadi. Itu urusan kamu. Aku tidak akan ikut campur walau menyayangkan apa yang sudah kamu lakukan."
Karina tahu Kai membencinya. Sekalipun laki-laki itu mengatakan tidak akan ikut campur, tetap saja apa yang dilakukan Karina sudah diluar batas. Karina memanfaatkan orang lain hanya demi keinginan semuanya. Padahal sudah jelas laki-laki itu punya kekasih. Jika dilakukan dalam keadaan sadar, sudah pasti Ardhani akan menolaknya.
"Aku tahu kamu akan membenciku, Kai."
"Aku tidak membenci kamu."
Karina mendengus. Dengan tatapan marah Karina membalas. "Aku tahu kamu membenciku. Mungkin sekarang kamu juga jijik sama aku karena aku sudah melakukan perbuatan yang keji. Memanfaatkan laki-laki yang aku cintai tanpa memikirkan apa pun."
Kai mendesah. "Itu benar. Aku tidak suka karena kamu memanfaatkan Dhani dalam keadaan tidak sadar. Bahkan kamu tidak memikirkan bagaima perasaan Jesica jika tahu kekasihnya bermain dengan perempuan lain. Tapi aku tidak pernah berpikir jijik, atau membenci kamu karena mau bagaimana pun kamu temanku."
Karina tidak membalas. Perempuan itu malah menangis. Ucapan Kai benar-benar menamparnya, memporak porandakan pertahannya yang gelisah atas apa yang sudah Karina lakukan. Meski dia tidak ingin menyesal, tapi perasaan takut, gelisah dan sesal itu terus menghantuinya. Setiap kali mendengar gosip soal Ardhani, hati Karina tidak tenang dan was-was.

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomanceKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...