LIMERENCE 49

6.5K 768 31
                                    

Update! Jangan lupa ramaikan cerita ini dengan vote, komentar juga share ke temen-temen kalian biar mereka juga ikut baca ygy❤️

🌼🌼

Kepergian Jesica yang begitu saja mendapat respons heran juga bingung dari dua pegawai toko yang baru saja datang. Ilham dan Aci memasang ekspresi kebingungan ketika kaki mereka baru saja sampai di dalam toko.

"Ada apa? Kenapa semuanya kumpul di sini?" tanya Ilham.

"Siapa perempuan yang baru saja keluar tadi? Rasanya aku familier," sahut Aci. Masih memerhatikan pintu Toko di mana bayangan Jesica sudah tak lagi terlihat.

"Benar. rasanya aku juga kenal." Ilham ikut menimpali.

"Sudah jangan banyak bertanya. Segera bekerja, sebentar lagi Toko akan buka," kata Willy menginterupsi. Setelah mengatakan itu Willy pergi meninggalkan mereka.

Aci yang masih kebingungan menatap penampilan Karina yang berantakan dengan heran. "Kenapa rambut kamu berantakan sekali Rin?" tanyanya.

Karina dengan cepat merapikan rambutnya lalu tersenyum tipis. "Tidak apa-apa. Cuma lupa menyisir tadi."

"Hah? Jangan bilang kamu datang kemari dengan penampilan berantakan seperti itu?" tebak Ilham.

"Kenapa bisa sampai lupa? Padahal rambut itu mahkota perempuan loh," lanjut Aci.

Karina tertawa hambar. Mencoba mencari alasan agar kedua orang itu mempercayai ucapannya. Karena Karina tidak ingin sampai tahu kalau dia baru saja bertengkar dengan Jesica. Aktris papan atas yang sangat di idolakan Aci.

"Aku kelupaan. Takut datang kesiangan," ucap Karina.

"Astaga. Padahal tidak perlu buru-buru. Bos memang selalu datang pagi tapi jangan terlalu di pikirkan karena itu memang kebiasaannya," ujar Aci.

Glara mendengus mendengar ucapan Aci. "Dan kalian harusnya lebih rajin lagi untuk berangkat pagi. Lebih bagus sebelum Bos datang."

Aci menggeleng dramatis. "Tidak bisa. Kalau di paksa nanti aku datang dengan penampilan yang berantakan seperti Karina. Aku kan harus cantik untuk menggaet pelanggan."

"Kamu bukan Selebriti. Sudah, sana kerja." Glara langsung pergi kembali ke belakang untuk menyiapkan segalanya.

Perempuan itu benar-benar diam dan tidak mengungkit apa pun yang sudah terjadi meski dirinya penasaran. Karena Glara tahu semua orang punya rahasianya masing-masing seperti apa yang di punya Karina. Meski begitu, Glara masih terkejut karena Karina dekat dengan Jesica. Tapi sepertinya kedekatan itu tidak baik.

Sementara Karina mencoba kembali melakukan pekerjaanya yang sempat terhenti. Pikirannya tidak fokus ke pekerjaan karena perkelahian yang baru saja terjadi tadi. Dari semua kalimat Jesica sudah jelas peremuan itu tidak tahu kalau dia sudah bertemu dengan Ardhani bahkan anak mereka.

Bagaimana bisa? Bukannya Karina sudah menyuruh Ardhani mengatakannya karena ini alasan yang sangat Karina hindari. Dia tidak mau membuat kesalahan pahaman seperti dulu. Meski dia sadar kalau dulu dia memang sudah melakukan dosa dan menyakiti banyak pihak. Tapi sekarang Karina bahkan sudah tidak peduli dengan apa pun selain hidup dan masa depan Javas.

Kenapa Ardhani tidak mengatakannya? Kenapa laki-laki itu mengingkari janjinya? Ada banyak pertanyaan yang sayangnya masih belum mendapatkan jawaban. Setidaknya sampai dia bertemu dengan Ardhani untuk meminta penjelasan laki-laki itu.

**

Ardhani sedang mencoba menyelesaikan pekerjaannya yang tidak kunjung selesai. Malah semakin lama pekerjaan itu semakin menumpuk saja. Tidak tahu kenapa Ardhani ingin segera menyelesaikan semuanya. Dia ingin bertemu Javas dan bermain dengan putranya itu. meski tadi pagi dia sudah bertemu, tetap saja rasa rindunya kepada Javas masih menggunung.

Limerence (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang