Update! Jangan lupa support dengan vote dan komentarnya ya guys❤️ selamat membaca❤️
Waktu seakan berhenti berputar, apa yang baru saja Karina dengar membuat situasi mendadak menjadi membingungkan. Suasana menjadi canggung dan aneh. Sudah jelas permintaan tak berdasar yang cukup mendadak dari Ardhani membuat Karina kehilangan kata-katanya.
"Apa kepala kamu terbentur sesuatu Dhan? Kenapa tiba-tiba mengajakku menikah?" Karina mencoba mencairkan suasana yang canggung. Karena yang Ardhani ucapkan tadi sangat tidak masuk akal.
Ardhani menggeleng. "Aku baik-baik saja dan aku sedang tidak mabuk. Aku sangat sadar dengan permintaanku ini."
Karina masih syok. Dia tidak tahu harus menjawab apa lagi. Ardhani serius baru saja mengajaknya untuk menikah. Memulai hidup bersama putranya, Javas. Seperti apa yang dia impikan. Bukannya dia harus senang karena apa yang di impikannya itu terwujud? Tapi tidak tahu kenapa, Karina masih merasa ada sesuatu yang mengganjal dan ini salah.
"Sebenarnya apa yang kamu rencanakan?" pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulut Karina. Dia merasa ajakan menikah dari Ardhani barusan adalah sesuatu yang tidak beres.
Satu alis Ardhani naik. Dia juga sama bingungnya dengan pertanyaan Karina itu. "Apa yang aku rencanakan? Tentu saja memulai hidup baru sebagai keluarga dengan kamu dan Javas."
Karina mendesah. "Aku tahu kamu mengerti jelas pertanyaan ku barusan. Bukan itu, tapi apa yang kamu rencanakan sampai tiba-tiba mengajakku menikah? Kita tidak punya hubungan spesial dan tidak dekat seperti sepasang kekasih walau aku melahirkan anak kamu. Kenapa tiba-tiba saja kamu ingin menikah denganku? Bukannya kamu sangat mencintai Jesica?" tanya Karina. Perempuan itu mendesah. "Jangan terprovokasi dengan ucapan Mbak Yiska. Dhani, menikah itu bukan lelucon seperti yang kamu lihat di televisi."
"Apa kita harus terlihat seperti sepasang kekasih dulu agar bisa menikah? Jangan libatkan Jesica di sini, dulu aku memang pernah mencintainya. Tapi sekarang aku sudah merelakan semua yang terjadi."
Karina tersenyum kecut. "Semudah itu? Secepat itu? Kamu baru saja berniat melamar Jesica kalau kamu lupa, Dhan. Tapi sesuatu yang menyakitkan terjadi dan membuat hubungan kalian berakhir. Tapi aku tahu semua itu belum benar-benar selesai."
Ardhani mendesah. "Kenapa kamu terus menuduhku seperti itu?"
"Itu bukan tuduhan, tapi fakta. Memang ada orang yang langsung move on begitu saja setelah hubungan yang lama itu kandas."
"Ada, aku."
Karina tertawa hambar. "Aku tidak tahu apa yang kamu rencanakan. Kalimat kamu seakan begitu meyakinkan. Memang benar mimpiku punya keluarga yang utuh dengan Javas. Tapi kalau seperti ini caranya, kamu jahat, Dhan. Aku punya hati juga, jangan pernah mempermainkan hati seseorang hanya karena kamu terluka. Jangan hanya karena kamu Ayah Javas, semua itu akan terasa mudah. Menikah adalah sesuatu yang sakral untukku, dan satu kali untuk seumur hidup. Jadi kalau kamu ingin bermain-main, jangan denganku. Cari perempuan lain."
Bukan itu yang ingin Ardhani dengan dari Karina. Tuduhan-tuduhan itu membuat Ardhani semakin hina di mata Karina. Apa Ardhani tampak seperti laki-laki bajingan di matanya? Hanya karena Ardhani mengajak Karina menikah, Karina sampai berpikir kalau dia akan mempermainkannya. Memang apa yang salah dengan ajakkannya? Dia hanya ingin memulai hidup baru yang bahagia bersama Javas dan Karina. Tapi apa yang Karina takutkan tidak bisa Ardhani salahkan juga. Mungkin memang benar permintaannya terlalu terburu-buru mengingat dia baru saja putus dari Jesica.
"Aku mengerti dengan perasaan yang kamu takutkan. Tapi aku serius, Rin. Itu benar, aku memang sudah menjalin hubungan lama dengan Jesica. dan kami baru saja mengakhiri hubungan ini di saat aku ingin melamarnya. Kecewa? Sudah jelas. Tapi aku tidak menyalahkan Jesica sepenuhnya. Kupikir itu salahku juga karena aku tidak terlalu memperhatikannya. Beberapa hari ini aku memang frustrasi akan semua itu. Tapi aku sudah mulai berdamai dengan keadaan. Aku sudah menerima segalanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
Limerence (TAMAT)
RomansaKarina harus menerima pil pahit ketika Dokter memberi tahu bahwa dirinya positif hamil. Fakta tentang kehamilan yang terjadi karena one night stand juga atas kesalahannya membuat Karina berantakan. ** Semuanya berawal ketika malam itu. Di mana Ardha...