108

23.1K 1.8K 283
                                    

"You are my Temptress for eternity, Agape Mou."

— Ewan Wellington.

Kisah Ewan memang tidak selalu indah dan di perjalanan kisah, mereka menemukan lika –liku yang membuat mereka hampir menyerah. Bahkan Ewan bisa menjawab dengan cepat jika seseorang bertanya 'Pernahkah kau berpikir untuk menyerah?' Sure, He does. Tetapi pada akhirnya Ewan tahu bahwa ia akan selalu kembali kepada wanita itu.

Wanita cengeng yang selalu ingin terlihat kuat di hadapannya.

Dan Ewan tahu hatinya akan terus mengijinkan wanita itu kembali, karena bagaimanapun Ewan adalah tempat wanita itu untuk kembali pulang.

Setelah mereka mengikat janji untuk selalu bersama hingga rambut mereka memutih dan hingga mereka berdua telah berubah menjadi kakek nenek... Saat itu Ewan yakin ia mampu menjalani kehidupannya dengan perasaan suka cita selama wanita itu tetap bersedia mendampinginya dengan begitu banyak Luca kecil di kehidupannya.

Saat Ewan keluar dari kamar setelah mengganti pakaiannya, ia berjalan melewati lorong dan masuk ke dalam ruang tamu yang telah disulap menjadi tempat pesta kecil di mana Zia dan istrinya tengah berbincang dengan tawa merdu, di mana puteranya di gendong oleh ayah-nya sambil memakan macaaron dan sepertinya puteranya itu hendak menghabiskan seluruh macaaron sebelum pesta berakhir, di mana untuk pertama kalinya ia melihat ayah-nya— seseorang yang dulu sangat dihormatinya dan bertindak sangat kejam kepadanya— menatap kearahnya dengan rasa sayang dan hangat yang tidak lagi di tutupi oleh pria tua itu.

Bagaimana semua ini bisa berakhir dengan begitu bahagia? Ewan bahkan tidak bisa memikirkan kemungkinan hal ini dapat terjadi di dalam kehidupannya walaupun hanya dalam mimpi.

Ewan bahagia dan bersyukur.

Ia bisa melihat bagaimana para executivenya— Simon dan Samul, tertawa sambil membahas sesuatu, kecuali Eugene. Mata Ewan meredup dan berpikir jika ia bisa melihat Eugene di sini.

Terakhir kali ia melihat pria itu, Eugene seperti orang tidak waras yang hampir menghancurkan 1 rumah sakit hanya karena Harletta menghilang.

Saat ia berjalan kearah istrinya, Lidya seolah menyadari kehadirannya dan menoleh kearahnya dengan senyum merekah. Istrinya—istri kecil dan cengeng yang memenuhi 5 tahun pikirannya akhirnya kembali ke sisinya. Perlahan namun pasti, Ewan mengecup pipi istrinya dengan perasaan membuncah dan berbisik, "Sudahkah kukatakan kalau kau sangat cantik malam ini, Agape Mou?"

"Aku belum mendengar kata-kata itu malam ini dan kau harus mengatakannya lagi nanti," jawab Lidya terkekeh.

"Baiklah, love bird. Aku akan kembali ke suamiku sama seperti yang kalian lakukan." Zia mengangkat tangannya di udara dan tersenyum. Sebelum berlalu, Zia menoleh kearah Lydia dan berkata," I could say, you have a big talent. This is an amazing party that I ever attend, Dee. Begitu banyak balon, for God Sake, aku bisa merasakan anakku sangat senang melihat balon itu."

"That's Max. Anak itu berkata anakmu pasti sangat senang dengan balon itu," jawab Lidya tertawa lalu menatap puteranya yang tengah memakan macaroon. "Dia berhak mendapatkan hadiah, isn't it?"

"Dan Ewan," panggil Zia dengan memegang gelas jus di tangan kirinya. Zia mengarahkan gelas ke udara dan berkata sekali lagi. "Kau harus membuatnya bahagia, no more coffee in morning or when you're drunk Dude. No more feeling lose of your mind, this time both of you should be happy, because you guys deserve it after the long way journey. Also, My baby will need you guys soon to take care of him/her." (tidak ada lagi kopi di pagi hari atau ketika kau mabuk. Tidak ada lagi perasaan kehilangan, sekarang waktunya kalian bahagia, karena kalian berdua pantas mendapatkannya setelah perjalanan panjang kalian. Dan bayiku akan membutuhkan kalian nanti untuk merawatnya.)

His TemptressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang